Chapter 30 : Janji

68 4 1
                                    

Sementara itu di sisi lain Alexa, Fariz beserta anak panti dan pengurus panti telah menunaikan ibadah sholat magrib kini mereka berdua berpamitan pulang kepada pengurus panti.

"Terima kasih banyak ya nak Fariz dan nak Alexa sudah berkunjung ke panti ini bahkan memberikan makanan untuk anak anak di panti ini" ujar bu sari tak lupa menyunggingkan seulas senyuman di wajah nya.

"Gapapa ibu, itu tidak seberapa di bandingkan dengan antusias semangat nya anak - anak di panti ini "

"Iya bener bu apa yang di bilang Fariz, ga cuma anak - anak tapi pengurus panti juga ga kalah hebatnya dalam membimbing dan mengurus anak - anak di panti ini.. semoga lelah pengurus panti disini jadi ladang pahala buat semuanya" ujar Alexa.

"Aamiin ya rabbal alamin.."

"Kalau begitu saya dan Alexa pamit pulang ya Bu.." ujar Fariz.

"Baik lah kalau begitu, jangan lupa datang lagi kesini ya nak Fariz, Alexa."

"Insya Allah.." ucap Fariz dan Alexa.

Ketika Fariz dan Alexa hendak bersalaman tiba tiba datang Bagas menghampiri mereka.

"Yahhh ka Alexa sama ka Fariz udah mau pulang ya, pulangnya besok aja ya ka temenin bagas main sama belajar ngaji"

"Bagas main sama belajar ngaji nya sama ibu aja yuk, kasian ka Fariz sama ka Alexa nya butuh istirahat" ujar bu sari, sedangkan Alexa sendiri hanya terdiam menatap sendu Bagas.

"Gamau, bagas mau nya sama ka Fariz ka Alexa... ka Fariz ajarin bagas ngaji lagi yuk ka" rengek bagas memasang wajah ekspresi sedih sembari memegang tangan kiri fariz.

Fariz yang melihat ekspresi sedih Bagas lantas memposisikan jongkok dan menghadap Bagas.

"Bagas.. Bagas sayang kan sama ka Fariz dan ka Alexa?"

"Sayang.."

"Kalo sayang dengerin kata ka Fariz ya Bagas ga boleh nakal Bagas harus nurut apa kata pengurus panti disini ya mereka juga yang mengurus dan membimbing Bagas disini, Ka Fariz dan ka Alexa juga pengen temenin Bagas main ngajarin Bagas ngaji juga tapi sekarang udah malem ka Fariz dan ka Alexa harus pulang kan besok nya Kaka harus kuliah.

Nanti kalo ka Fariz dan ka Alexa ada waktu lagi pasti Kaka dateng kesini nemenin Bagas main dan belajar" ucap Fariz.

Mendengar penuturan Fariz kepada Bagas, membuat Alexa terharu menyaksikan pemandangan tersebut. Ia pun menghampiri Bagas seraya memposisikan jongkok sama seperti yang Fariz lakukan.

"Untuk sekarang Bagas main dan belajar ngaji nya sama bu sari dulu ya, kapan kapan nanti boleh main dan belajar ngaji nya sama ka Alexa dan ka Fariz lagi" sahut Alexa seraya tersenyum kepada Bagas sembari mengelus kepala Bagas.

"Bener ya ka, Kaka janji ya nanti kesini lagi" ucap Bagas lalu menunjukan jari kelingking kiri imutnya.

"Janji" jawab Alexa tersenyum kemudian mengaitkan jari kelingkingnya pada jari kelingking Bagas.

Melihat hanya Alexa yang mengaitkan kelingking tersebut, Bagas pun bertanya kepada Fariz.

"Ka Fariz ko ga janji kaya ka Alexa sih" ucap Bagas.

Mendengar ucapan Bagas membuat Fariz berpikir sebab ia tak mungkin mengaitkan kelingkingnya pada kelingking Bagas secara bersamaan karena ada jari Alexa disana, ia tak ingin menyentuh tangan yang bukan mahram nya. Sedangkan Alexa memasang ekspresi bingung ketika melihat Fariz yang hanya diam saat di tanya oleh bagas.

Setelah berpikir mencari solusi akhirnya Fariz menemukan jalan keluar.

"Bagas, mana jari kelingking mu satu lagi" ucap Fariz.

MY LIFE IS MY CHOICE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang