Queenerra meringkuk di pelukan Benjamin sepanjang malam. Mereka tidak bercinta malam itu, tetapi keintiman di antara mereka semakin tebal.
Pada akhirnya, mereka menjadi semakin memahami satu sama lain. Dan Queenerra semakin yakin bahwa Benjamin menjadikannya seorang isteri tidak hanya karena belas kasih tetapi perlahan-lahan cinta tumbuh di antara mereka.
"Apakah kau akan mengambil tindakan hukum untuk kasus yang dialami oleh orang tuamu?" tanya Benjamin.
"Entahlah, aku hanya memikirkan mungkin aku masih akan mendapatkan hak-hakku jika menuntut mereka," jawab Queenera. "Mungkin memang apa yang ditinggalkan oleh orang tuaku tidak seberapa, tapi setidaknya aku tahu apa yang seharusnya menjadi milikku," imbuh Queenerra.
Benjamin menelan ludah, "Jika kau memang sangat ingin untuk mengungkap kasus ini, aku akan membayar pengacara untuk membelamu." kata Benjamin.
"Tidak ada cukup bukti untuk menyeret mereka berdua, satu-satunya yang ku miliki hanyalah pengakuan lisan dari bibi Clara saat itu, itupun tidak ada saksi diantara kami." kata Queenera. " Lebih buruk dari itu, aku bahkan tidak tahu dimana bibi Clara berada saat ini." tambah Queenerra.
Sebenarnya yang membuatnya tidak ingin berkata jujur pada suaminya adalah alasan bahwa dia mengetahui kondisi keuangan Benjamin sangat buruk. Bagaimana dia bisa punya lebih banyak uang untuk membayar pengacara untuk menuntut bibi Clara. Kecuali dia tahu dan dapat membantunya menghubungi Pierre Gonzales
Queenerra membalikkan posisinya, dia menghadap Benjamin ,"Apakah anda mengenal Piere Gonzales" tanya Queenera.
"Iya. Dia pengacara," jawab Benjamin.
"Saya mendengar dari seseorang bahwa dia bersedia membantu kasus ini dengan sedikit biaya," kata Queenera.
Benjamin tersenyum tipis, "Di mana kamu mendengar itu?" dia bertanya seolah dia meragukan statement itu.
"Kenapa ekspresi wajahmu seperti itu, sepertinya kau meragukan soal itu?" tanya Queenera.
Benjamin menarik napas dalam-dalam, "Dia pengacara untuk keluarga kaya. Dia terkenal dengan tarif tinggi meskipun semua kliennya selalu puas dengan pekerjaannya." kata Benjamin.
"Tetapi seseorang pernah mengatakan bahwa Pierre bersedia membantu seorang janda miskin memenangkan kasusnya secara gratis," Queenerra berpendapat, dia berusaha meyakinkan Benjamin tentang apa yang dia dengar meskipun dia belum menemukan fakta tentang berita di surat kabar.
Rahang Benjamin mengeras sebentar, "Beberapa orang tahu bahwa itu dilakukan oleh Piere untuk membersihkan nama baiknya yang hampir rusak karena salah satu kasus pelecehan yang dituduhkan seorang gadis kepadanya, stafnya di kantornya." Kata Benjamin.
Alis Queenerra berkerut, "Benarkah? Tetapi seseorang mengatakan kepada saya bahwa dia adalah pria yang murah hati," tanyanya sambil tidak percaya.
Benjamin mengangguk, "Jangan terlalu naif. Dunia tidak sebaik yang kau pikirkan, semua orang memakai topeng mereka sendiri." Jawabannya.
Quenerra menelan ludah, "Aku ingin berkata jujur padamu, sebenarnya satu-satunya motivasiku mengungkap kembali kasus ini untuk menuntut hakku karena aku ingin membantu keuanganmu yang sedang buruk. Seseorang mereferensikan Piere Gonzales untuk mendapatkan bantuan hukum dengan biaya murah, dan aku mempertimbangkan untuk melakukannya.." Bicaralah dengan jujur.
Benjamin tersenyum tipis, "Bukannya aku meremehkan kekayaan keluargamu. Tetapi jika Clara dan suaminya mengambilnya ketika itu terjadi, yang berarti bertahun-tahun yang lalu, dan sekarang hidup mereka masih sengsara, bukankah harta itu tidak akan berarti. Atau mungkin itu dihabiskan jauh sebelum kau menemukan kebenaran dari kasus ini." Benjamin menatap istrinya dalam-dalam. Dia bahkan tidak percaya Queenerra begitu naif.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Master and His Maid
RomanceCerita ini berkisah tentang pernikahan Benjamin Duncan, seorang pria yang patah hati karena ditinggalkan oleh wanita yang dicintainya yang memilih untuk menikahi sepupu Benjamin saat dia berada di medan perang demi tuntutan profesi militernya. Sekem...