Ambisi Angelique

168 18 0
                                    

Angelique duduk di ruang pengacara keluarga yang sudah bekerja untuk keluarga Duncan selama dua generasi. Keluarga Duncan terkenal dengan para pegawai dan kolega yang loyal, bahkan untuk urusan pengacara.

Pembicaraan mulai meruncing saat Angelique dengan tidak sabar bertanya pada pria yang duduk di balik meja, "Jadi, bisakah aku mengambil alih semua warisan orang tuaku?" Dia bertanya dengan rakus.

Pengacara itu tersenyum, "Dari surat wasiat ini, yang berhak atas semua harta Tuan Joseph Duncan adalah putra pertama dari pernikahan sah cucu dari keluarga Ducnan. Itu berarti cucu anda, nyonya." Jawab pengacara yang sudah cukup berumur itu sembari menatap ke arah Angelique.

Aset yang dimaksud adalah lahan perkebunan yang sekarang dikelola oleh Gertrude dan ibunya serta sebidang tanah seluas dua hektar yang disewakan kepada pekebun dengan harga sewa yang sangat rendah. Bahkan, beberapa hampir diizinkan untuk hidup gratis di tanah keluarga Duncan.

Joseph Duncan adalah kakek dari Benjamin dan  Gertrude, dia dikenal sebagai orang kaya yang murah hati dan baik hati. Dia suka membantu orang miskin, dan menurut mereka yang telah bertemu Benyamin dan Joseph Duncan, mereka dapat menilai bahwa keduanya hampir bisa dikatakan identik dalam karakter, wajah dan perawakannya. Benjamin dikenal ramah, murah hati dan tidak sombong oleh para pekerja di kebunnya.

Tidak seperti Angelique, anak terakhir dari Josep Duncan, dia justru dikenal sangat ambisius dan ingin menguasai semua harta keluarganya. Dia bahkan tidak pernah akur dengan kakak laki-lakinya, ayah Benjamin, selama hidupnya. Namun, meski sekarang semua orang yang dia pikir musuh telah mati, dia masih kesulitan menguasai harga keluarganya karena surat wasiat yang ditulis Joseph Duncan sebelum dia meninggal.

Joseph ingin semua kekayaan yang dia miliki, diwariskan kepada putra pertamanya dari pernikahan cucunya yang sah. Hal ini hanya dilakukan Joseph untuk mengulur waktu agar Angelique tidak bisa sembarangan kepada para pekebun, karena sejak Joseph masih hidup, Angelique selalu berdebat tentang warisan. Selama hidupnya Joseph khawatir jika Angelique menguasai harta kekayaan yang diwariskannya, dia akan menjadi gelap mata dan benar-benar menghancurkannya, sehingga generasi masa depan Duncan akan kehilangan apa yang dimiliki nenek moyang mereka.

Bahkan Gertrude dan Benjamin tidak tahu apa yang dimiliki kakek mereka. Kalau saja mereka tahu bahwa harta yang diwariskan Joseph Duncan ada begitu banyak, mungkin mereka juga akan berubah menjadi ambisius dan ingin menguasainya. Tapi untuk saat ini, satu-satunya orang yang tahu operihal harta warisan itu adalah Angelqlique. Karena itu dia sangat senang ketika Irina mengumumkan kehamilannya. Dia melunak dan bahkan berbalik seratus delapan puluh derajat untuk bersikap sangat baik pada Irina. Itu semua hanya karena, itu adalah anak Irina yang akan menjadi pewaris warisan keluarga Duncan.

Angelique tersenyum, "Menantu perempuanku sedang mengandung bayi laki-laki dan ini adalah bukti dari rumah sakit. Tidak cukup bagimu untuk melakukan prosesnya sekarang?" Angelique membawa semua dokumen dari rumah sakit untuk meyakinkan pengacara.

"Maaf Nyonya, di sini tertulis sampai anak itu lahir, maka warisannya bisa ditransfer ke wali bayi atau ke anak itu ketika dia berusia tujuh belas tahun." Kata pengacara itu.

Angelique tidak bisa berbuat banyak, dia tidak bisa membiarkan Irina menjadi wali anak itu. Gertrude-lah yang akan menjadi wali anak itu ketika dia lahir. "Baiklah, lagipula tidak akan lama lagi." Jawab Angelique. "Kupastikan kau akan membuatku mendapatkan semuanya." Gumam  Angelique dalam hati sebelum akhirnya dia keluar dari ruangan pengacara itu, meninggalkan sang pengacara tua dengan keheranan yang besar.

"Mr. Duncan, semoga kau tenang di Surga." gumam sang pengacara, tak kuasa melihat tingkah rakus dari anak perempuan Joseph Duncan yang begitu berbeda tabiatnya dengan sang ayah.

The Master and His MaidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang