Jean berjalan dengan malas menuju gedung perusahaan penerbit tempat ia bekerja. Ia menghela napas berat, merasa bersalah harus meninggalkan Keithlyn di apartemen tadinya, tapi Kei bersikeras ingin ikut, bosan juga berdiam diri di apartemen katanya. Pikiran Jean masih dipenuhi dengan berbagai revisi yang menumpuk di meja, sesuatu yang paling ia hindari. Namun, tanggung jawab tetaplah tanggung jawab, dan hari itu, ia tak bisa mengelak lagi.
Di sampingnya, Kei melangkah dengan santai, mata cokelatnya menyapu sekitar dengan penuh minat. Baginya, setiap tempat di masa yang pernah ia datangi adalah pemandangan baru yang menarik, dan memiliki ciri khas nya tersendiri. Bahkan gedung perusahaan penerbit di tengah kota itu tampak familiar dan memikat di matanya. Jean menatapnya sesaat, tersenyum lelah.
"Maaf harus membawamu ke sini. Aku harusnya mengajak kamu jalan-jalan ke tempat lain, tapi..." Jean mengangkat bahu, tak menyelesaikan kalimatnya.
Keithlyn menatapnya lembut, "Tidak apa-apa, Jean. Aku bisa menunggu, kamu bilang disana ada perpustakaan kan? Aku bisa menunggu di sana. Buku-buku selalu bisa mengalihkan pikiranku."
Mereka tiba di gedung itu, bangunan dengan dinding berwarna putih tulang dengan banyak jendela kaca. Jean mengantarkan Kei ke perpustakaan kecil di dalam perusahaan yang bisa diakses oleh siapa saja, ruangan itu dipenuhi dengan rak-rak penuh dengan buku dari berbagai genre. Kei terlihat terpesona saat matanya menjelajahi barisan buku novel, majalah, komik, fiksi, non-fiksi dan masih banyak lagi, sementara Jean tak bisa menahan senyumnya melihat reaksi Keithlyn.
"Baiklah, aku akan kembali setelah menyelesaikan revisi-revisi ini," kata Jean sambil menghela napas, "Jangan terlalu bosan, ya."
Kei tertawa kecil, "Dengan semua buku ini? Tidak mungkin bosan."
Jean mengangguk dan mengusap pelan kepala Keithlyan, kemudian ia berjalan menuju ruang kerjanya.
***
Tiga jam berlalu, dan Jean akhirnya menyelesaikan semua revisinya. Dengan perasaan lega, ia melangkah keluar dari ruangan kerja dan menuju perpustakaan untuk menjemput Keithlyn. Namun, saat ia mendekati pintu, suasana yang biasanya tenang dan sepi di perpustakaan terasa berbeda. Ada lebih banyak orang daripada biasanya—laki-laki dari berbagai divisi tampak berlalu-lalang, dan beberapa dari mereka terlihat berkerumun di dekat rak tempat Kei duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Past Love | bluesy
Fanfiction"𝑰𝒇 𝒇𝒂𝒕𝒆 𝒌𝒆𝒆𝒑𝒔 𝒖𝒔 𝒂𝒑𝒂𝒓𝒕 𝒊𝒏 𝒕𝒉𝒊𝒔 𝒓𝒆𝒂𝒍𝒎, 𝑰'𝒍𝒍 𝒕𝒓𝒂𝒗𝒆𝒓𝒔𝒆 𝒕𝒉𝒆 𝒔𝒕𝒂𝒓𝒔, 𝒔𝒆𝒆𝒌𝒊𝒏𝒈 𝒂 𝒆𝒗𝒆𝒓𝒚 𝒖𝒏𝒊𝒗𝒆𝒓𝒔𝒆𝒔, 𝑾𝒉𝒆𝒓𝒆 𝒚𝒐𝒖𝒓 𝒉𝒆𝒂𝒓𝒕 𝒂𝒏𝒅 𝒎𝒊𝒏𝒆 𝒄𝒐𝒏𝒗𝒆𝒓𝒈𝒆 𝒊𝒏 𝒕𝒊𝒎𝒆𝒍𝒆𝒔𝒔 𝒅...