Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Terdiam membisu, Kei duduk di tengah-tengah dikelilingi pemuda yang terus memberikan tatapan tanda tanya pada dirinya. Netra gadis itu tidak bisa diam dan terus menghindari tatapan mereka.
"Mommy?" tanya pemuda yang Kei kira itu Jean.
Suara tamparan ringan terdengar jelas ditengah kesunyian itu. "Masa gak ngenalin ibu sendiri sih?!" ujar salah satu pemuda yang memiliki kulit tan.
"Please! Dia mirip mama ku!" teriaknya, pemuda itu menutup wajah dengan tangannya dengan emosional, matanya berkaca-kaca. "Mommy," ujar pemuda itu.
"Mana coba foto ibu kamu?" Dengan tangan bergemetar ia mengeluarkan ponsel pintarnya dan sibuk membuka galeri hingga ia menemukan sebuah foto.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sedetik kemudian mereka mengerubuni pemuda bernama Richie tersebut dan melihat sebuah foto dilayar ponselnya, termasuk Kei. Sekali lagi suara tamparan ringan itu terdengar, "Mirip sih sekilas sama dia, tapi ini mukanya agak lebih tua," pemuda bernama Hazel itu menunjuk Kei. Sementara gadis itu kebingungan. Foto orang yang diperlihatkan Richie benar-benar mirip dengannya, namun versi lebih dewasa.
"Ada foto pas masa muda nya tidak? Kalo pas muda nya mirip banget, wah pasti kembar sih berarti," ujar Hazel.
"Ada! Bentar deh," Richie kembali sibuk mencari foto di galeri ponselnya. Sementara yang lain menunggu dan bertanya-tanya tentang eksistensi gadis ini di apartemen Jean.
"NIH ADA!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
