17 Years Later... in Pennsylvania
"Honey! Hurry up!"
Teriakan itu menyudahi seorang pria yang tengah mandi, ia keluar dengan handuk yang melingkar dipinggangnya. "Where's my clothes?"
"Aku sudah siapkan di atas kasur!" teriak wanitanya. Pria itu terkekeh dan segera memakai baju. Sambil ia bercermin, ia memegang dagu yang sudah tumbuh janggut. Terlihat kerutan halus di pipi, dan disekitar matanya ketika ia tersenyum.
"How am I 40 when I still feel like I just graduated yesterday?" monolognya. Benar, pria itu adalah Jean. Seorang pemuda yang dulunya dihantui mimpi itu kini sudah membangun sebuah keluarga, keluarga yang sangat harmonis dan hangat.
Berkat komitmen yang ia bangun bersama wanita yang dulunya hanya menjadi partner kerja, Sahara. Kini wanita pencipta dunia fiksi itu adalah istrinya. Mereka menikah di usia sama-sama 25 tahun, 2 tahun kemudian mereka dikaruniai seorang anak perempuan bernama, Kathie.
"Daddy, Mommy’s waiting! She said hurry-hurry!" tiba-tiba seorang anak kecil datang menghampiri sambil memeluknya. Kathie berlari dengan antusias, menarik tangan ayahnya, Jean, menuju meja makan. Di sana keluarganya sudah berkumpul di sana, untuk merayakan ulang tahun Kathie yang ke-8.
Meja makan sudah dihias penuh warna dengan makanan lezat dan kue yang dihiasi hiasan princess yang menggemaskan. Jean tersenyum melihat putrinya yang ceria, sementara Sahara, istrinya, mengabadikan momen dengan kamera. Di sekeliling meja, Daniel dan Gianna tersenyum hangat. Winona duduk bersama kekasihnya, Sean, memperhatikan momen itu dengan senyum kagum.
Setelah semua berkumpul, Kathie berdiri di depan kuenya, matanya berbinar penuh semangat. Dengan satu tarikan napas dalam, ia meniup lilin-lilin kecil di atas kue, disambut sorakan keluarga yang meriah. "Happy birthday, princess!" kata Jean sambil menggendongnya ke udara. Sahara tersenyum bangga melihat putri kecilnya semakin besar.
"Daddy, daddy sudah berjanji kan? Hadiah ulang tahun Kathie yaitu bermain di air terjun!" seru gadis kecil itu sambil tersenyum lebar, matanya ikut menyipit ketika tersenyum, sama seperti ayahnya.Jean menganggukkan kepalanya, "anything for my birthday girl!"
***
"Daddy come on!" Kathie berlari melalui jalan setapak dengan daun-daun yang berjatuhan sepanjang jalannya.
Sampailah ayah dan anak itu pada sebuah tempat yang sangat indah, tempat ini tidak berubah sejak dulu. Suara gemercik dan derasnya air diiringi kicau burung disekitar yang hinggap di batang-batang pohon rindang. Air terjun ini begitu memesona, aliran airnya tak terlalu cepat, aman untuk dipakai berenang atau sekedar bermain air. Dibawah air terjun itu terdapat bebatuan dengan berbagai ukuran, di tepi sungai, orang biasanya menjadikannya sebagai tempat camping. Terlihat ada sebuah tenda besar yang berdiri menandakan seseorang sedang camping di sana. Beberapa meter jauh dibelakang tenda itu, terdapat beberapa buah kabin yang bisa dihuni.
KAMU SEDANG MEMBACA
Past Love | bluesy
Fanfiction"𝑰𝒇 𝒇𝒂𝒕𝒆 𝒌𝒆𝒆𝒑𝒔 𝒖𝒔 𝒂𝒑𝒂𝒓𝒕 𝒊𝒏 𝒕𝒉𝒊𝒔 𝒓𝒆𝒂𝒍𝒎, 𝑰'𝒍𝒍 𝒕𝒓𝒂𝒗𝒆𝒓𝒔𝒆 𝒕𝒉𝒆 𝒔𝒕𝒂𝒓𝒔, 𝒔𝒆𝒆𝒌𝒊𝒏𝒈 𝒂 𝒆𝒗𝒆𝒓𝒚 𝒖𝒏𝒊𝒗𝒆𝒓𝒔𝒆𝒔, 𝑾𝒉𝒆𝒓𝒆 𝒚𝒐𝒖𝒓 𝒉𝒆𝒂𝒓𝒕 𝒂𝒏𝒅 𝒎𝒊𝒏𝒆 𝒄𝒐𝒏𝒗𝒆𝒓𝒈𝒆 𝒊𝒏 𝒕𝒊𝒎𝒆𝒍𝒆𝒔𝒔 𝒅...