Pagi itu sangat dingin, para anak muda berkumpul di area ski yang dikelilingi oleh pepohonan yang berbalut salju. Senyum ceria menghiasi wajah mereka, penuh semangat untuk menjelajahi lereng-lereng yang menantang. Richie, Evelint, Jean, Sahara, dan Gwen mengenakan perlengkapan ski yang berkilau, siap untuk merasakan petualangan musim dingin yang mengasyikkan. Di kejauhan, para orang tua—Keithlyn, Theo, Ryan, Yisha, Levana, dan Jeff—memandang dengan penuh perhatian, siap mendukung dan memberi semangat.
"Always remember to be careful, guys!" peringat Keithlyn.
Setelah mengatur perlengkapan, mereka semua berkumpul di dekat jalur ski. Richie, yang paling bersemangat, memberi tahu mereka tentang rute yang paling menantang, dengan pandangan percaya diri di wajahnya. "Ayo, kita coba jalur itu!" serunya sambil menunjuk ke lereng yang lebih curam.
Mereka menjauh dari pandangan para orang tua yang hanya bisa memandangnya. Melihat anak-anak berlari dan meluncur dengan penuh keceriaan mengingatkan mereka pada masa-masa muda yang penuh kegembiraan dan keberanian.
Theo tertawa melihat anak-anak. Dia ingat dahulu mereka tidak pernah merasa lelah, seolah-olah mereka bisa terus bermain tanpa henti. "Ingat waktu dulu, aku lebih lincah dari pada mereka," katanya kepada Levana.
"Do you remember Theo? Those days when we used to compete right here, side by side?" ucap Jeff sambil memandang ke arah sana.
"Hell yeah! Dan Levana jatuh karena terpeleset kakinya sendiri?"
Kalimat itu membuat semua orang tak bisa menahan tawanya. Sementara oknum yang menjadi lelucon hanya merengut sambil tangannya bersikap dada.
"Half a century has passed, and we're still standing strong," ujar Ryan mengingatkan usia mereka semua kini sudah melewati setengah abad. Mereka sudah kakek dan nenek sekarang.
"Time slips away faster than we realize," ucap Keithlyn. "As if only yesterday I stepped back from the future, after meeting my first love again."
"So, Keith, you're over Jean now, right? Because if not, well... you'd better check your birth certificate. Last I checked, that's called being a pedophile. Because at this point, it’s not a love story, it’s a illegal issue. Pedophilia isn't cute. You’re old enough to be his grandma," sindir Levana tentang perasaan masa lalu yang Keithlyn miliki untuk Jean.
"What the fuck, Lev?! Seriously, what do you take me for? You're insane for even going there!" seru Keithlyn dengan perasaan shock. Ia tersinggung dengan perkataan Levana.
"Hey language!"
"Dia duluan!"
"So, what was the topic of your conversation on the balcony yesterday?" tanya Levana.
"We're just talking about Richie and Jean's mom," ungkap Keithlyn.
"I wonder if Jean has noticed that he looks a lot like Richie?" tanya Jeff.
KAMU SEDANG MEMBACA
Past Love | bluesy
Fanfiction"𝑰𝒇 𝒇𝒂𝒕𝒆 𝒌𝒆𝒆𝒑𝒔 𝒖𝒔 𝒂𝒑𝒂𝒓𝒕 𝒊𝒏 𝒕𝒉𝒊𝒔 𝒓𝒆𝒂𝒍𝒎, 𝑰'𝒍𝒍 𝒕𝒓𝒂𝒗𝒆𝒓𝒔𝒆 𝒕𝒉𝒆 𝒔𝒕𝒂𝒓𝒔, 𝒔𝒆𝒆𝒌𝒊𝒏𝒈 𝒂 𝒆𝒗𝒆𝒓𝒚 𝒖𝒏𝒊𝒗𝒆𝒓𝒔𝒆𝒔, 𝑾𝒉𝒆𝒓𝒆 𝒚𝒐𝒖𝒓 𝒉𝒆𝒂𝒓𝒕 𝒂𝒏𝒅 𝒎𝒊𝒏𝒆 𝒄𝒐𝒏𝒗𝒆𝒓𝒈𝒆 𝒊𝒏 𝒕𝒊𝒎𝒆𝒍𝒆𝒔𝒔 𝒅...