ZWILLING (DEZ14'02,SAMSTAG)

DUAPULUHDUA - RAHASIA LIAM

Senin, 18 Mei 2020, 13.45 pm.

"Ini toko buku langganan aku Sel."

"Wah sama Zwei, aku juga suka ke toko buku ini. sehari aja gak kesini rasanya kangen."

"Kamu sering kesini?"

"Iya. Aku juga punya temen yang suka kesini."

"Siapa?"

"Aku gak pernah tau namanya dan wajahnya kayak gimana. Tapi dia baik, walaupun cuek. Aku suka sama dia. Sebelas dua belas lah kayak Zwei."

"Hah? Misel serius?"

"Iya Zwei. Aku belum ketemu dia lagi. Kalau nanti dia kesini lagi, aku kenalin deh ya."

"Oh oke."

***

Selasa, 19 Mei 2020, 08.15 am.

"Zwei, suka brownies gak? Ini aku bikin di rumah loh."

"Misel bisa bikin brownies?"

"Bisa. Salah satu hobi aku masak. Kata orang rumah nasi goreng daging aku yang paling enak. Nanti kapan-kapan aku bikinin ya."

"Hah? Kok bisa?"

"Bisa apanya?"

"Ah enggak enggak, hehe."

"Ayok dimakan."

"Iya iya."

"Gimana? Enak gak?"

"Enak Sel. Tapi brownies iniii..."

"Kenapa sama browniesnya?"

"Terakhir aku makan kue ini, waktu ulang tahun aku yang ke 16."

"Yang ke 17?"

"Desember kemarin aku gak bikin, karena Bunda aku gak ada."

"Zwei juga bisa bikin brownies?"

"Bisa Sel."

"Oh iya, Bunda emang kemana? Pasti sibuk kerja ya?"

"Bunda aku ke US buat pengobatan. Bunda punya depresi dari aku lahir."

"Hah?"

"Kenapa kok kaget?"

"Aaahh ituu-uu, ahh enggak. Hehe."

***

Sabtu, 23 Mei 2020, 13.25 pm.

"Ayah mau kemana? Ini kenalin temen-temen Misel."

"Hai Om, aku Fiki."

"Aku Ara Om, salam kenal."

"Ayah ada urusan sayang ke kantor, ini baru ngambil berkas berkas. Temen kamu segini aja?"

"Enggak yah, ada Aji sama Zwei juga, mereka masih diluar belum nyampe kesini."

"Oh gitu. Ya udah ayah pergi dulu ya. Baik-baik di rumah. Jangan lupa obatnya di minum."

"Baik ayah, siap!"

Beberapa menit kemudian.

"Akhirnya Aji sama Zwei dateng juga."

"Lama amat Son, darimana?"

"Ya biasa lah kena macet. Fik minjem chargeran dong, hp gue lowbat."

"Nih. Loh ada kak Fen."

Fiki melihat Fenly dari arah pintu. Saat ini mereka tengah berada di kamar tidurnya Misel.

"Kalian lagi ngumpul?"