Selasa, 09 Juni 2020, 12.15 pm.
"Fik, kalau kamu mau cerita, cerita aja. Kamu kelihatan gelisah dari tadi."
"Ah enggak Ra."
"Kamu ada masalah?"
"Enggak Ra. Aku baik-baik aja kok."
"Aji ya?"
"Bukan."
"Oh, oke. Misel masih belum masuk, Soni juga gak ada, rasanya sepi."
"Iya Ra."
"Kamu belum ketemu Soni?"
"Belum."
"Semoga Soni sama Misel baik-baik aja deh."
"Hhhmmm."
"Pulang sekolah kita ke mall yuk."
"Kayaknya aku gak bisa deh Ra."
"Oh ya udah, aku ikut ke rumah kamu kalau gitu ya."
"Hhhmmm boleh."
***
"Tante nyariin kamu di rumah, ternyata kamu disini."
"Eh Tante. Iya Tan, Soni lagi pengen aja kesini. Sekalian bersihin makam Bunda."
"Kenapa? Lagi kangen?"
"Soni udah gak tau harus ngapain, jadi kesini aja."
"Belum mau sekolah? Bukannya Soni yang selalu paling semangat kalau sekolah?"
Zweitson menggelengkan kepalanya.
"Tante, Soni boleh nanya?"
"Apa sayang?"
"Dulu Bunda..."
"Tante bakal ceritain. Karena kamu udah tahu semuanya. Dulu Angel sama Tante ketemu di kuliahan, kita berdua beda jurusan tapi kita dekat. Angel itu, teman yang sangat baik. Dia selalu membantu Tante dalam banyak hal. Setelah kami lulus, kami berpisah. Tante harus pulang ke Palembang dan Bunda kamu pulang ke Salatiga."
"Salatiga?"
"Angel itu orang Salatiga, keluarganya semua disana. Tiba-tiba saja Angel ngasih kabar ke Tante kalau dia mau nikah, Tante sangat senang. Angel juga ngenalin Tante ke Liam dulu. Saat itu Tante lihat Liam orangnya baik, pengertian, cerdas juga. Tante pikir pilihan Angel itu baik. Tante menghadiri pernikahan mereka dan itu semua berjalan lancar. Sampai pada akhirnya, Tante mendengar kabar Liam pergi meninggalkan Angel. Tante sangat sedih. Angel apalagi, dia menangis seharian penuh, meminta Tante mencari Liam. Bahkan Tante sendiri tidak pernah tahu keberadaan Liam."
"Bukannya Liam itu terkenal?"
"Saat itu dia masih bukan siapa-siapa. Saat Angel belum depresi dia selalu bilang kalau Liam pasti akan kembali. Dia juga bilang dia ingin namain anaknya Zweitson Darelano. Katanya nama itu pemberian dari Liam. Sampai akhirnya kamu lahir, Liam tak pernah datang. Dari sana lah Angel mulai depresi."
"Itu sebabnya Bunda benci Soni? Karena nama ini?"
"Tante kira bukan. Nama itu bagus dan Tante setuju untuk menamai kamu itu. Saat itu Tante tidak tahu harus bagaimana, lagian nama itu keinginan terakhir Angel. Jadi Tante rasa kamu berhak memilikinya."
"Soni suka nama Zweitson. Tapi sekarang, setelah mendengar itu Soni jadi benci."
"Jangan gitu. Bahkan ketika Angel sempat sembuh nama itu yang dia panggil buat kamu kan?"
"Iya juga sih Tante."
"Setelah kelahiran kamu, depresi Angel makin parah. Bahkan keluarga Angel di Salatiga mengacuhkannya. Saat itu hanya Tante yang dia punya. Akhirnya Tante membawa Angel ke Jakarta untuk pengobatan. Saat itu Tante sudah nikah dengan Ayahnya Fiki, tetapi kami belum di karuniai anak. Makanya Tante nganggap kamu anak Tante. Tante sangat senang mengurus kamu. 1 tahun setelahnya Tante melahirkan Fiki. Bahagianya Tante saat itu, punya dua jagoan yang tampan-tampan."
KAMU SEDANG MEMBACA
ZWILLING (DEZ14'02,SAMSTAG)
Roman pour AdolescentsCerita ringan, tentang sesosok anak yang tak pernah mendapat kasih sayang dari kedua orang tuanya. Ibunya depresi sedangkan ayahnya seorang yang tak cukup mengerti tentang tanggung jawab. Zweitson Darelano, ini adalah kisahnya. Jangan terlalu mengas...