DUABELAS - FAJRI ALVAN MAULANA

518 86 9
                                    

Malam hari ini Gilang tengah berada di arena balap yang sudah di tentukan. Begitupun Aji, Farhan dan anggota geng Black Night yang lainnya. Jam menunjukkan pukul 20.00 WIB dan balapan pun di mulai.

Hari ini Gilang mendapat tantangan dari anggota geng lain. Ilham namanya. Ketua geng Scorpio dari SMAN 1 JAKARTA. Sudah tidak bisa di ragukan lagi kemampuannya dalam balapan. Seperti malam ini, Gilang kembali menjadi juara di arena balap.

Sepertinya belum ada yang mampu menandingi kehebatan para anggota Black Night. Mereka sudah sangat terkenal di kalangan pecinta balap motor.

"Gimana sih Ham, baru sama Gilang aja lu udah kalah. Gimana mau nantang gua." Ucap Fajri sang ketua geng Black Night.

"Lu belajar dulu yang bener Ham, sok sok an nantang Aji. Kalau lu udah bisa kalahin gua sama Gilang, baru lu bisa tanding sama Aji." Farhan pun ikut berbicara.

"Gua gak bakal nyerah. Lu tunggu aja Ji." Jawab Ilham.

"Ya udah sonoh pulang kalian. Bubar bubar." Usir Farhan.

Setelahnya geng Scorpio membubarkan diri. Begitupun geng Black Night. Mereka membubarkan diri dengan pergi kesalah satu bar yang ada di Jakarta. Karena bar ini pemiliknya adalah Farhan, maka anggota geng Black Night bisa kapan saja datang sesuka hati tanpa harus membayar.

Di dalam bar, Fajri tampak termenung dengan ponselnya. Farhan dan Gilang yang melihatnya langsung berinisiatif untuk menanyakan keadaan ketuanya ini. Bagaimana pun juga Fajri masih kecil bagi mereka, makanya mereka juga ikut bertanggung jawab dengan keadaan Fajri setiap harinya.

"Ji, kenapa lu?"

"Eh bang Han, gak ada apa-apa kok."

"Cerita lah Ji kalau ada masalah. Gua sama Farhan siap menampung cerita lo."

"Iya Ji, cerita aja."

"Ini bang, mantan gua. Kabarnya dia mau balik lagi ke Jakarta."

"Mantan lu? Yang mutusin lu 2 tahun yang lalu? Lu masih sayang sama dia Ji?"

"Masih bang Lang. Gua masih bener-bener berharap bisa balikan sama dia."

"Lama gak ada kabar gua kira lu udah lupain dia."

"Ga bisa segampang itu bang Han. Gua masih belum terima alasan dia mutusin gue."

"Kapan dia kesini?"

"Belum tau."

"Ya udah lu gak usah galau gitu dong. Ayok happy happy aja. Tapi inget jangan banyak-banyak minumnya"

"Iya iya bang Han, kalau gak khilaf hahahahaha."

Selasa, 04 Juni 2019, 09.30 am.

Jam kedua pelajaran hari ini sedang senggang, guru yang bertugas di kelas X-A hanya memberi mereka catatan pelajaran yang harus mereka rangkum. Katanya sedang ada rapat guru sebentar.

"Son, di panggil wali kelas ke kantor."

"Oh oke Ron, thank's ya."

Disela Zweitson sedang membaca, Baron salah satu siswa di kelas ini menghampiri Zweitson. Dia baru saja kembali dari toilet dan di tugaskan oleh wali kelas untuk memanggil Zweitson datang ke ruangannya.

"Zweitson, hari ini Fajri kan tidak masuk kelas. Tetapi ibu sama sekali tidak mendapat kabar dari Fajri. Ibu minta kamu hubungi Fajri ya alasan dia tidak masuk kenapa. Nanti kamu laporan ke ibu."

"Baik bu."

"Ya udah ibu tunggu ya."

Memang benar hari ini Fajri tidak masuk kelas, dan ternyata Fajri tidak mengabari wali kelasnya mengenai alasan dia tidak masuk sekolah. Karena Zweitson ketua kelas, maka dia bertanggung jawab untuk semua urusan kelas. Termasuk tidak masuknya Fajri hari ini.

ZWILLING (DEZ14'02,SAMSTAG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang