SEPULUH - OSPEK

420 82 4
                                    

Senin, 27 Mei 2019, 07.15 am.

"Udah? Gaada yang ketinggalan kan?"

"Beres Son, yuk berangkat."

Hari pertama OSPEK, Fiki dan Zweitson tampak bersemangat. Mereka tidak sabar dengan suasana baru sebagai murid SMA. Jika dilihat Fiki yang lebih bersemangat. Salah satu impiannya memang bersekolah di SMA NUSANTARA.

"Mang Imbon cepetan dong, takut telat nih."

Fiki tampak tidak sabaran ketika melihat arloji di tangannya. Jam sudah menunjukkan pukul 07.30 WIB tetapi mobil yang di kendarainya Tak kunjung maju karena macet. Maklumlah pusat kota yang setiap harinya pasti padat dari segi apapun.

"Sabar den Fiki. Kaya yang gatau aja Jakarta."

"Iya Fik, sabar napa."

"Takut kesiangan Son. Gua gak mau hari pertama udah di cap anak yang gak baik karena kesiangan."

"Lebay lu ah."

Fiki memonyongkan bibirnya karena kesal dengan Zweitson. Dia lebih memilih diam saja menikmati jalanan yang padat. Sementara Zweitson tampak santai dengan buku bacaannya. Si buku aneh lagi yang dia bawa.

Setelah beberapa menit bergelut dengan kemacetan, akhirnya mereka sampai di tempat yang di tuju. SMA NUSANTARA. Tanpa berlama-lama mereka langsung masuk. Sudah langsung terlihat banyak murid disana, mungkin beberapa sekolah memang berbeda jadwal masuknya. Terkadang ada yang lebih awal ada juga yang lebih akhir. Sesuai dengan kebijakan sekolah saja.

"Son, kita harus kemana?"

"Di jadwal sih kumpul dulu di lapangan 3."

"Ikutin yang lain kesana aja."

"Bentar, gua tanya aja. Siapa tau mereka juga gak tau."

"Ya udah."

"Tuh ada kakak kelas, kita tanya dia aja."

Mereka pun menghampiri kakak kelas yang di tunjuk Zweitson. Dari penampilannya seperti anak OSIS, memakai jas almamater berlogo OSIS dan penampilannya sangat rapih.

"Permisi kak, numpang tanya. Lapangan 3 sebelah mana ya?"

Kakak kelas yang ditanya Zweitson pun menoleh. Zweitson langsung tertuju pada name tag yang di kenakan kakak kelas tersebut. Shandy Alvan Maulana.

"Oh kalian belum tau ya? ya udah ikut gua. Kebetulan gua juga mau kesana."

"Baik kak. Makasih sebelumnya."

"No prob. Bentar-bentar nama kalian siapa?"

"Aku Fiki kak, Muhammad Fiki Parvez Baskara. Ini Soni, Zweitson Darelano."

"Oh oke oke. Nama Zweitson kok di panggil Soni?"

"Tau kak Fiki nih aneh-aneh."

"Nama lu yang aneh Son, biar gampang aja kak."

"Hahahaha ada-ada aja kalian. Yaudah ikutin gua."

Shandy membawa Fiki dan Zweitson ke lapangan yang dituju, tempat berkumpulnya semua peserta didik baru. Sedangkan Zweitson dan Fiki hanya mengekori Shandy dari belakang dengan sesekali melihat ke kanan dan ke kiri meneliti sekolah baru mereka.

Tak lama mereka akhirnya sampai, Zweitson dan Fiki langsung berbaris sesuai arahan Shandy. OSPEK pertama di mulai, dibuka dengan sambutan sang ketua OSIS.

"Baik semuanya. Tolong perhatiannya ya. perkenalkan saya Fenly Maitias Jose panggil saja Fenly. Saya disini menjabat sebagai ketua OSIS...."

Sambutan dari ketua OSIS ini tidak singkat dan tidak panjang juga. Porsinya cukuplah dengan informasi yang jelas juga. Setelah itu, pelepasan balon udara tanda dibukanya ospek hari ini. Semua peserta didik baru kini berada di sebuah aula setelah upacara pembukaan tadi. Sebelum ke acara selanjutnya, semua peserta didik di persilahkan istirahat sebentar sekedar untuk minum atau jika ada yang mau ke toilet.

ZWILLING (DEZ14'02,SAMSTAG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang