[16+]
#brothership #family #bullying #angst
Theo itu benci Rei, dan segala hal yang berhubungan dengannya. Pun dengan wanita munafik yang kini menyandang status sebagai seorang ibu. Mereka telah merebut satu-satunya kepingan berharga dalam hidupnya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ada kalimat klasik yang berkata bahwa, orang yang paling keras tertawa, adalah orang yang paling cerdas dalam menyembunyikan kesedihan. Mereka berusaha agar terus terlihat bahagia, karena tidak ingin memperlihatkan lukanya yang menganga.
Katanya, jangan sembarangan memperlihatkan air mata, karena dunia tidak akan lemah hanya karena kamu menangis. Dan setiap orang punya kisah sedihnya masing-masing. Tak ada gunanya mengumbar luka, ketika diri sendiri yang menjadi asal mula.
Sudah tujuh tahun terjebak dalam situasi yang mengharuskannya hidup penuh tekanan demi masa depan, Rei akhirnya menyerah. Apa yang selama ini ia sebut perjuangan, nyatanya hanya sebilah pedang yang mengoyak jiwa.
"Kalo gue mati, lu beneran bakal bahagia dan setidaknya terima Mama?"
Saat itu, Rei sudah mencapai titik tertinggi dari batas kesabarannya. Dan tembok kokoh yang menjadi pelindung pun tak lagi mampu membendung.
-STRUGGLE-
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jangan lupa follow Wattpad IM_Vha dan yang kepo bab 1 bisa mampir ke KaryaKarsa @ImVha. Nanti dapat notif kalau bab baru update. Makasih 😘
