"Jaehyun-ah"
"Dad?? Are you here?"
"Of course"
"Oh God, How come?!?"
"Seharusnya itu pertanyaan daddy buat kamu"
"Dad kau percaya padaku kan?"
Sang ayah memilih bungkam tak menjawab.
"Wait!! Apa ini semua rencanamu dad? Selama ini kau menjebakku??"
Plakk. Tamparan keras mendarat di pipi bersih Jaehyun. Hal gila apa yang merasuki Jaehyun sampai berani berucap seperti itu.
"Ini alasanku menentangmu hidup sendiri. Hilang sudah attitude yang selalu kuajarkan padamu. Sepertinya memang benar kata Tuan Zhong. Selama ini aku sia-sia membesarkanmu"
"Dad?!?"
"Sebenarnya apa yang telah kau lakukan Jung Jaehyun?"
"Kau tidak mempercayaiku dad?"
"Ceritakan dulu semuanya"
"Huh! memang tidak ada yang percaya padaku. Bahkan orangtuaku sendiri"
"Aku bisa percaya kalau kau bercerita terlebih dulu!"
"Apa butuh penjelasan panjang lebar untuk percaya pada anakmu sendiri?? Atau jangan-jangan selama ini daddy tidak pernah menganggapku? I'm your son dad!!", Jaehyun sudah muak. Kenapa ayahnya sendiri tidak jauh berbeda dari detektif tadi.
Plak. Lagi. Jaehyun merasakan panas menjalar di pipinya.
"Justru karena kau anakku, aku selalu membanggakanmu! Tapi aku kecewa ketika kau terlibat dalam kasus ini bahkan sebagai tersangka", Presdir Jung melangkah mendekat ke pintu. Pikirannya sudah kalut, hatinya sudah sesak bingung harus bertindak seperti apa.
Sebelum benar-benar membuka pintu, Presdir Jung berbalik.
"Dan tentang rencana itu. Aku sengaja meminta Tuan Zhong memutus kontrak karena dirimu. Kalau saja kontrak itu masih berjalan, mungkin kau akan segera kusuruh untuk memimpin perusahaan. Tapi aku tau, kau belum siap. Dan Aku sadar betul semangat mu untuk kuliah"
"Dad, but-", ucapan Jaehyun terpotong.
"Aku memberikan kesempatan, aku memberimu waktu agar kau benar-benar siap memimpin perusahaan tanpa paksaan dariku. Passion mu di dunia bisnis membuatku yakin betul kau bisa meneruskan bisnis keluarga ini, Jaehyun-ah. Aku percaya bahwa cabang Kita di EnnCity ini akan berkembang baik dalam tanganmu. Kau juga dekat dengan anak kolega daddy. Tapi apa ini??"
"Bukan Jaehyun pelakunya Dad", ucap Jaehyun sekali lagi namun dengan nada memelas.
"Waktu jenguk sudah habis!", Petugas memghimbau Presdir Jung untuk segera meninggalkan ruangan.
"Apa?? Kenapa cepat sekali?? Beri aku waktu lebih!! Dad!! Percayalah padaku! Dad!", Pinta Jaehyun.
Petugas tidak menghiraukan dan segera membawa Jaehyun kembali ke ruang tahanan.
17.15 waktu setempat, hari yang sama
"Eoh? Eoh?? Ada apa ini? Kenapa dengan raut muka kalian? Hahahaha frustasi sekali", ucap detektif Taeil memasuki ruangan.
Nampaknya sedari tadi ketua moon ini menghadiri rapat bulanan pimpinan Kepolisian Pusat, jelas saja dia tidak tau bagaimana jalannya interogasi Jung Jaehyun.
"Kau harus menemaniku untuk interogasi Jaehyun nanti hyung", Kun menimpali gurauan ketuanya dengan sebal.
"Eh? Dari tadi masih belum melakukan interogasi?? Lalu sedari tadi apa yang kalian lakukan?? Hanya bernafas?", Ucap detektif Taeil mengangkat satu alisnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Seven Somethings
Mystery / ThrillerBerawal dari sebuah rencana yang mengasyikkan "By the way, liburan ini kalian pada mau kemana?", tanya Jeno "Sepertinya berlibur bersama cocok untuk liburan ini", ucap Renjun. Apakah liburan mereka akan benar mengasyikkan? Ataukah mereka akan terjeb...