Part 16

451 43 6
                                        

Ditengah suasana tegang akibat cekcok adik kakak yang dilakukan Winwin, Renjun, Chanyeol dan Jisung, Taeyong kembali sadar dari pingsannya.

Sebelumnya Renjun sudah menceritakan semuanya secara detail. Taeyong meminta untuk diantar ke lokasi adiknya. Taeyong ingin membuktikan cerita Renjun dan Jisung. Tidak hanya Taeyong, tetapi Chanyeol, winwin dan Yuta juga masih tidak percaya dengan cerita Renjun jika tidak ada bukti.
Sampai di lokasi, bukan sepatah kata yang keluar. Tetapi tubuh Taeyong langsung ambruk lemas bahkan pingsan melihat kondisi Mark yang sudah pucat terbujur kaku.

"Kau tidak apa?", Spontan winwin menghentikan omelannya kepada sang adik ketika melihat Taeyong sadar.

"Apa benar yang kulihat tadi Mark??", Dengan tatapan kosong Taeyong berusaha menyandarkan tubuhnya.

"Maafkan aku, tidak bisa menjaga mereka dengan baik", Yuta menghampiri Taeyong sambil mengelus bahunya.

"Permintaan maaf bukan solusi dari masalah ini", Taeyong menepis tangan Yuta dari bahunya.

"Lalu aku harus bagaimana?", Ucap Yuta pasrah.

"Tanggungjawab", Taeyong menatap tajam manik pemuda jepang dihadapannya itu.

"Tenanglah dulu Taeyong, Yuta juga tidak tau apa-apa tentang masalah ini. Dia sama seperti Kita", Melihat ada bibit pertikaian, Chanyeol ikut mendekat ke arah Taeyong.

"Tenang?? Ini menyangkut masalah nyawa!! Dan sekarang adikku termasuk korban!!", Taeyong terdengar semakin frustasi.

"Polisi. Sebaiknya kita lapor polisi saja. Aku akan telepon polisi", winwin segera menekan ponselnya untuk menangani masalah ini.

"Percuma hyung. Disini tidak ada sinyal", Jisung yang hendak mencegah winwin terpotong oleh sambungan telepon winwin.

"Haloo?
.
Iya. Saya menemukan beberapa jasad korban teror pembunuhan. Dan sekarang Saya bersama korban teror yang selamat juga.
.
Saya bisa menjamin, salah satu korban selamat adalah adik kandung saya. Dia bisa menjadi saksi.
.
Kurang lebih sudah seminggu ini
.
Saya berada di zona perkemahan Zero Miles.
.
Baik. Terimakasih. Tolong segera"

"Bagaimana bisa?? Kita berhari hari terjebak disini tanpa sinyal", Renjun langsung terkejut melihat kakaknya yang berhasil menghubungi polisi.

"Sudah tau tidak ada sinyal kenapa tetap diam disini!! Seharusnya segera keluar, lapor polisi! Atau setidaknya langsung pulang!!", Tanpa basa basi Winwin langsung meluapkan emosinya pada Renjun.

"Percuma hyung, jeno dan Jaemin sudah mencobanya. Hyung juga lihat sendiri kan?? Tubuh Jeno kita temukan di dalam mobil", Jisung yang berada disamping Renjun berusaha membela temannya ini.

"Keterlaluan!! Yuta!! Apa yang kau lakukan sebenarnya!!", Tiba-tiba Taeyong bangkit dari duduknya langsung mencengkram kerah Yuta.

"Sudah kubilang, maafkan aku. Aku tidak tau apa-apa. Aku hanya menitipkan tempat ini pada Jaehyun"

"Lalu sekarang kau meminta Kita mencurigai Jaehyun??"

"Bukan begitu. Lalu siapa lagi kalau bukan dia?"

"Ckk.. keterlaluan!!", Tangan Taeyong sudah mengepal dan siap mendarat di pipi mulus Yuta.

"Lee Taeyong!!", dengan sigap Chanyeol segera menahannya.

"Jaehyun bukan orang seperti itu kak... Bisa-bisanya dia dengan mudah menuduhnya"

"Aku tau, aku juga mengenal Jaehyun. Tapi..", ucapan Yuta langsung dipotong Taeyong.

"Aku sudah berteman dengannya sejak kecil. Bahkan sejak balita mungkin. Aku tau betul siapa dia. Jadi pasti bukan dia. Aku yakin polisi akan menemukan pelaku sebenarnya. Dan yang pasti itu bukan Jaehyun"

"Tapi kau tidak tau kan, bagaimana Jaehyun yang sekarang!",bantah Yuta dengan sedikit emosi.

"Yuta cukup! Jangan asal bicara! Jangan asal menuduh, hanya karena kamu pernah bersamanya di amerika seakan-akan kamu sudah mengetahui semua tentang dirinya. Dan camkan ini, meskipun Jaehyun tinggal di amerika waktu itu, dia tidak pernah lupa untuk chat denganku. Seharipun tidak! Dan lagi! Sepulang dari amerika, Jaehyun lebih banyak menghabiskan waktunya denganku. Bukan kamu!", Kali ini winwin yang tak terima dengan ucapan Yuta.

"Huh, lebih banyak denganmu? Kalau begitu buktikan sekarang. Dimana Jaehyun? Dia menghilang kan??"

"Apa maksudmu menghilang? Aku tadi bersamanya"

"Iya tadi. Pasti habis ini Jaehyun akan bersembunyi"

"Yakh!! Jangan seenaknya bicara kau!!", Dengan cepat Taeyong melesatkan kepalannya di pipi Yuta.

"Taeyong! Cukup! Kita tunggu polisi saja", Chanyeol segera menyeret Taeyong menjauh dari Yuta.

"Entah kenapa aku jadi curiga dengan anak itu", Taeyong melesatkan pandangan tajamnya ke arah Yuta.

"Sudah kak, serahkan semuanya pada polisi nanti", Renjun ikut menenangkan Taeyong.

"Itu polisi!!" Teriak Jisung antusias menghampiri mobil yang sudah terparkir sempurna.

"Paak tolong kamiii", sekarang winwin yang menyusul Jisung.
Sedangkan Renjun dan Chanyeol berjalan santai mengikuti saudaranya.

"Lihat saja kau! Aka.. eh?? Kemana anak itu", ancaman Taeyong yang akan ditujukan pada Yuta tergantikan dengan kebingungannya saat Yuta sudah tidak ada lagi disana.

Sreekkkk....

"Apa itu??", Taeyong hendak mencari sumber suara tapi terhenti karena panggilan Chanyeol.

"Taeyong! Ayo kemari!"

"Iyaa kak. Aneh sekali, dimana dia?", Taeyong segera bergabung dengan yang lain. Sedangkan Renjun dan Jisung mulai menjelaskan kejadian yang mereka alami.

"Kalian bisa menjelaskan kembali secara detail di ruang interogasi nanti. Sekarang kami perlu melihat dan mengumpulkan bukti di TKP", ucap polisi tersebut setelah mendengar penjelasan singkat.

"Dan.. apakah salah satu dari kalian adalah pemilik tempat ini?", Polisi itu bertanya pada Chanyeol dan Taeyong.

"Bukan, kami adalah saudara kandung korban", jawab Chanyeol.

"Saya pemilik tempat ini", tiba-tiba Yuta muncul diantara mereka.

"Baiklah. Untuk saudaraaa..?"

"Renjun?"

"Iya, bisa langsung antar Saya ke TKP? Sebentar lagi Tim penyelidik juga segera datang"

"Baik Pak. Mari ikuti Saya"

Setelah menunjukkan semua titik lokasi pembunuhan, mereka kembali ke area parkir utama Zero Miles. Saat itu juga, rombongan Tim penyelidik datang.

"Ketua Moon", Sapa polisi tadi dengan hormat kepada detektif muda yang baru keluar dari mobil sedan hitam bersama temannya.

"Apa sudah di cek semua titik lokasinya?"

"Sudah semua, tinggal memasang garis polisi dan mengumpulkan bukti. Mereka berdua adalah korban selamat yang bisa menjadi saksi mata", perjelas polisi.

"Baiklah. Anda bisa mengantar anggota Saya menuju titik lokasi"

"Baik ketua", ucap polisi tersebut meninggalkan mereka.

"Perkenalkan. Saya Moon taeil, ketua Tim untuk kasus ini. Kalian bisa memanggil Saya detektif Taeil atau ketua Moon"







































Untung saja kemarin jaketnya tertinggal di mobilku

Hufftt ... Hampir saja tertangkap

Keberuntungan masih ada di pihakku rupanya

Sekarang harus cepat bertindak

Seven SomethingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang