"Apa kau sudah melakukannya dengan baik?"
"Sudah, nanti keputusannya akan keluar"
"Bagus. Jangan sampai nama kita ataupun anak kita terseret"
"Anakku semata wayang sudah menjadi korban"
"Mungkin kau kena karmanya sekarang"
"Jangan sombong, kau hanya belum terjatuh. Sebaiknya kau berhati-hati", geram pengacara Lee.
"Aku selalu mengawasi langkahku sendiri, tidak teledor seperti dirimu. Yasudah, kalau sudah beres, aku mau balik sekarang"
"Anda mau langsung ke rumah sakit atau pulang ke rumah dulu, Tuan Huang?", Ucap sekertaris pribadinya.
"Rumah sakit, jam 8 aku ada jadwal operasi. Aku pamit dulu, pengacara lee", Pamit Ayah Renjun segera keluar dari ruangan orangtua Haechan.
.
.
.Berita duka telah diumumkan, kegiatan belajar mengajar juga berlangsung seperti biasa. Hanya saja suasana kelas Renjun dan Jisung terasa sepi dirundung duka.
"Habis ini jam istirahat. Mau ke kantin?", Tanya Jisung pada Renjun setelah menyelesaikan tugas dari guru Kim.
"Kita lihat saja nanti", jawab Renjun menaruh kepala di mejanya.
"Kau tidak apa?"
"Hmm.. kukira kembali ke sekolah bisa mengobati rasa duka. Tapi ternyata membuatku semakin merindukan mereka"
"Renjun-ah ayo kita mencoba melepaskan mereka. Maksudku, mari kita biasakan hari kita tanpa mereka. Akan kuusahakan untuk selalu menemanimu"
"Iyaa, walaupun aku tau nanti jadwal pemotretanmu sudah berlangsung normal kembali", sindir Renjun.
"Maafkan aku, kalau itu memang diluar kendaliku. Atau.. kalau kau mau, kau bisa ikut menemaniku", jawab Jisung menggaruk lehernya yang tak terasa gatal.
.
.
."Kau sudah selesai?", Tanya Jisung melihat Renjun berhenti makan padahal makanannya masih banyak.
"Aku kenyang"
"Itu bukan kenyang, kau tidak nafsu makan. Cepat habiskan"
Mau tidak mau Renjun melanjutkan makan siangnya dengan malas. Di tengah usahanya menghabiskan makan siang, beberapa teman mereka dari kelas lain mampir untuk mengucap belasungkawa.
"Aku ikut berduka atas kepergian mereka"
"Kuharap kalian kuat menghadapi ini"
"Mark Lee adalah kapten terbaik untuk Tim kami. Kuharap sekarang dia bisa beristirahat dengan tenang"
"Terimakasih atas belasungkawa kalian", jawab Jisung.
"Makanlah yang banyak Huang Renjun, kau terlihat semakin kurus"
"Akan kuusahakan", sahut Renjun dengan muka masam.
"Yak! Bukankah sekarang jadwal sidang Jung Jaehyun?!", Tiba-tiba salah satu murid di kantin berteriak lantang seketika membuat riuh isi kantin.
"Benarr"
"Ayo Kita lihat "
"Pindahkan saja chanel tv nya biar kita bisa melihat bersama"
"Benar, aku sangat penasaran sekali"
"Ibu Yang.. bisa kau pindahkan chanel tv nya"
"Sepertinya kita terlewat jadwalnya"
"Ibu Yang tolong.. gantikan chanel tv nya.."
"Baiklah baiklah kalian semua jangan buat gaduh", ibu Yang segera mengganti chanel tv agar semua murid tenang.
![](https://img.wattpad.com/cover/133597345-288-k83465.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Seven Somethings
Mystery / ThrillerBerawal dari sebuah rencana yang mengasyikkan "By the way, liburan ini kalian pada mau kemana?", tanya Jeno "Sepertinya berlibur bersama cocok untuk liburan ini", ucap Renjun. Apakah liburan mereka akan benar mengasyikkan? Ataukah mereka akan terjeb...