"Yak! Huang Renjun!!", Jaemin berlari ke arah Renjun.
"Aduh! Aww! Sakit!", ucap Jaemin yang tersungkur menindih Renjun.
"Minggir kau!"
"Aww semakin terasa sakit!"
"Awas! Badanmu berat!", Renjun meresa lega setelah berhasil menyingkirkan tubuh Jaemin darinya.
"Huang Renjun, kenapa kau keras kepala sekali", lirih Jaemin.
"Jaemin? Aa..apa ini?? Da...darah? Na.. Jaemin?? Kau???", Terkejut ketika melihat ada percikan darah di bajunya dan baju Jaemin.
"Kenapa kau tidak mendengarkan ku?", Jaemin mulai terlihat lemas.
"Kau baik-baik saja? Hey, bertahanlah!!", Renjun semakin cemas ketika menyadari terdapat luka di badan Jaemin.
"Aduh, seharusnya kau segera berterimakasih padaku"
"Bodoh!! Kenapa kau melindungiku dari lemparan pisau ini! Siapa?? Siapa disana?!?", Renjun menajamkan pandangannya untuk menangkap sosok pelaku.
"Kau yang bodoh Huang Renjun, seharusnya kau mendengarkan ku", Jaemin semakin lemas menahan rasa sakitnya.
"Yakh! Jaemin-ah, bertahanlah! Ayo raih tanganku! Kita kerumah sakit", Renjun berusaha membantu Jaemin untuk bangun.
"Renjun! Di dalam tidak ada siapapun. Eoh?? Jaemin?", Jisung yang baru saja kembali dari kantor utama terkejut melihat pemandangan yang ditangkapnya.
"Jisung cepat siapkan mobil, Ayo kita keluar dari sini! Ayo ke rumah sakit!", Mulai panik Renjun segara memerintah Jisung.
"Apa??", Meskipun terkejut dengan perintah Renjun dan tidak paham dengan kejadian ini, Jisung tetap melakukannya.
Melihat mobil Jeno menyala, spontan Jisung berlari kesana dengan maksud mempercepat tujuan.
"Oh Tuhan!!! Jeno!! Sial!"
Jisung yang baru saja mengetahui keadaan Jeno, dengan perasaan campur aduk segera menyeret Jeno dari kursi kemudi ke kursi belakang.
"Permisi, maafkan aku. Aku harus meminjam mobilmu. Tapi kupastikan kau selalu ikut dengan kami"
"Ayo Jaemin", dengan susah payah Renjun membantu Jaemin yang semakin lemas untuk berdiri.
"Terlambat Huang Renjun! Kenapa kau bisa sebodoh ini. Aww sepertinya aku tidak bisa menahannya", Jaemin pasrah dengan kondisinya yang sangat lemas.
"Tidak! Tidak! Jisung Ayo cepat! Segera Bantu aku membopong Jaemin"
"I'm coming"
Dengan sigap, Jisung segera membantu Renjun untuk membopong Jaemin ke dalam mobil. Setelah berhasil membopong tumbuhnya, Jaemin segera meraih tangan Renjun yang akan menutup pintu mobil.
"Sudahlah percuma. Jae... Jaehyun hyung. Ju..jung jaehyun..."
.
.
."Sudah selesai?", Tanya Taeyong ketika winwin memasuki mobil.
"Sudah. Ini titipan Chanyeol hyung tadi", winwin menyerahkan sebotol minuman kepada Chanyeol.
"Thanks. Sekarang saatnya berangkat"
Matahari baru saja turun. Perlahan langit gelap, dan mobil mereka baru saja menginjak perbatasan. Tinggal hitungan menit mereka akan menemui saudaranya.
.
.
.Hari mulai gelap, pikiran makin kalut. Langkah apa yang akan diambil mereka tidak tau.

KAMU SEDANG MEMBACA
Seven Somethings
Mysterie / ThrillerBerawal dari sebuah rencana yang mengasyikkan "By the way, liburan ini kalian pada mau kemana?", tanya Jeno "Sepertinya berlibur bersama cocok untuk liburan ini", ucap Renjun. Apakah liburan mereka akan benar mengasyikkan? Ataukah mereka akan terjeb...