Part 1

1.6K 145 12
                                    

Minggu ini semua murid sevit merasa bahagia. Bagaimana tidak, karena minggu ini adalah hari terakhir mereka masuk sekolah dan minggu depan mereka sudah memasuki masa liburan.

"Karena Pak Kim hari ini tidak masuk, maka dia hanya memberi tugas. Kerjakan hal 21 dan wajib dikumpulkan hari ini juga", kata Renjun selaku ketua kelas.

Suasana kelas langsung ribut, ada yang langsung mengerjakan ada juga yang masih sibuk mengobrol.

" Apa kalian tidak mau memberiku sedikit ruang? Aku tidak bisa berpikir kalau kalian duduk seperti ini!", ucap Renjun dengan sebal ketika keenam sahabatnya itu duduk mengerumuninya.

"Ayolah Huang Renjun... Kau kan yang terpintar diantara kita semua, jadi biarkan kita menyalin jawabanmu", sahut Haechan dengan wajah memohon.

" Iya, biar kita menyalin jawabanmu. Kau menginginkan apa? Akan kuberikan jika kau membiarkan kita menyalin jawabanmu",rengek Chenle

"Ya!! Tidak bisakan kalian diam!! Kau juga kau kira aku sepelit apa, sampai menyogokku segala?? Kalian diamlah dulu, biar kuselesaikan semua. Lalu baru salinlah!", celetuk Renjun.

" Wah terimakasih Renjun oppa kau memang yang terbaik", ucap Jisung dengan aegyonya.

Mereka berenam pindah bergerombol di bangku Jaemin yang letaknya dibelakang Renjun.

"By the way, liburan ini kalian pada mau kemana?", tanya Jeno

" Aku tidak tau. Mungkin aku tetap di rumah. Orangtuaku masih sibuk dengan urusan bisnisnya", jawab Jaemin.

"Aku juga tidak memiliki rencana", susul Jisung.

" Apa semua juga tidak memiliki rencana dengan keluarga kalian?", sela Haechan.

Seketika semua sahabatnya menggelengkan kepala secara serempak.

"Emm.. Bagaimana kalau kita berlibur bersama??", usul Haechan.

" Wahhhh Haechan... Itu saran yang bagus!!!", teriak Chenle yang membuat banyak teman sekelasnya protes karena suara nyaringnya.

"Apakah kau tidak bisa mengatur suaramu itu??", protes Mark.

" Ya!! Suara suaraku kenapa kau protes?? Memangnya kau~",ucapan Chenle yang nyaring itu terpotong dengan buku yang menyambar mukanya.

"Diam!! Dan salin jawabannya. Kalau sudah, ayo berunding lagi untuk rencana liburan", kata Renjun sambil menghadapkan tubuhnya ke bangku Jaemin.

Setelah menyalin jawaban Renjun ke buku mereka masing-masing, mereka melanjutkan pembicaraan mereka tentang liburan.

" Jisung, apa kau yakin liburan ini kau tidak ada jadwal untuk photoshoot?", tanya Jeno.

"Sudah kupastikan tidak ada"

"Bagaimana denganmu, apa kau tidak ada proyek lagu?", tanya Mark pada Jaemin.

" Proyekku sudah kuselesaikan dari bulan lalu, agar liburan ini aku bisa bebas"

"Sepertinya berlibur bersama cocok untuk liburan ini", ucap Renjun.

" Sudah kubilang, kebetulan juga kita tidak ada planning dengan keluarga. Tunggu! Hei Chenle, bagaimana denganmu? Apa kau yakin orangtuamu tidak mengajakmu berlibur?", ucap Haechan.

"Aku kan sudah bilang tidak ada! Kenapa kau masih bertanya lagi hah?? Lagipula orangtuaku juga masih sibuk dengan bisnis mereka", jawab Chenle dengan suara yang tidak santai.

" Ya!! Chenle! Pelankan suaramu! Kau juga Haechan! Seharusnya kau tidak usah bertanya pada anak ini", sela Mark dengan emosi.

"Sudahlah, bagaimana rencananya?", sahut Jeno.

" Bagaimana kalau kita pergi ke Eropa lalu pergi berbelanja dan berjalan-jalan disana? Sepertinya asyik", usul Chenle.

"Hei, kau kira kita anak perempuan pergi jauh-jauh hanya untuk berbelanja?", protes jisung.

" Iya... Dasar lumba-lumba darat! Pikirkan lagi usulmu itu", timpal Jaemin.

"Bagaimana kalau kita pergi camping?", usul Renjun.

" Wah, benar juga. Sepertinya akan asyik jika bermalam di hutan. Lagipula kita juga butuh udara segar yang sehat", jawab Haechan setuju.

"Tunggu! Apa? Bermalam di hutan? Di tengah-tengah hutan? Serius??",sela Chenle dengan terkejut dan sedikit ragu.

" Iya. Jangan bilang kau tidak mau!", ucap Mark.

"Tidak, bukan begitu! Pastikan dulu lokasinya tidak miskin sinyal. Karena ibuku akan selalu protes kalau aku tidak menghubungi ketika jauh dengannya"

"Ayolah.. Kau bukan anak kecil lagi Chenle", ucap Jeno.

" Akan kita bantu bicara baik-baik pada orangtuamu", usul Renjun.

"Baiklah", jawab Chenle menyerah.

" Akan kutanyakan pada kakakku, dimana lokasi camping yang nyaman dan aman", ucap Jisung.

"Iya tanyakan, lagipula kak Chanyeol kan juga biasa camping bersama temannya", jawab Jaemin setuju.

Seven SomethingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang