Chapter 1 (part 1)

62 8 2
                                    

RING.... RING... RING.... RING....

Bunyi lonceng dibunyikan saat tengah malam musim dingin di kerajaan Schonstadt. Lonceng akan dibunyikan jika ada sesuatu yang berbahaya. Para warga yang sedang tidur pun terbangun karena suara lonceng yang cukup kencang itu. Sebagian rakyat keluar dari rumah masing-masing dan berbaur menghampiri tempat lonceng dibunyikan.

"Ada apa ini?? Apa ada sesuatu yang terjadi??"

Riuhan warga menghiasi tengah malam yang sunyi, dan menimbulkan keramaian yang jarang terjadi.

"Hei, cepat jawab! Ada sesuatu atau tidak? Jangan mengganggu kami yang sedang tidur, anak kami jadi terbangun!" protes pasangan suami istri paruh baya.

Prajurit yang membunyikan lonceng pun buka suara, "Dia... dia... dia kembali!"

"Siapa yang kembali??" tanya salah satu warga dengan nada tinggi.

"The Phantom King dan pasukannya!!" Setelah ia mengatakan itu, para warga pun kaget setengah mati dan ada yang hampir pingsan.

Tak lama setelah prajurit mengucapkan itu, suasana tengah malam yang penuh bintang itu berubah menjadi awan hitam dan petir yang mengerikan. Sosok hitam besar dan menakutkan beserta pasukan berkudanya turun dari langit.

Gadis kecil nan cantik yang terbangun pun mengintip dari dalam jendela kamarnya. Dia yang tidak mengerti apa-apa hanya diam dan melihat apa yang ada di luar istana. Pintu kamarnya terbuka, berdiri seorang wanita dengan pakaian tidur mewahnya. Ia adalah Alice Hoffmann--ratu kerajaan Schonstadt--. Alice menghampiri gadis itu. Dia langsung menggendong gadis itu dan membawanya ke ruang tengah istana yang megah. Kemudian, Alice menyuruh seorang nanny yang biasa mengurus gadis itu untuk membawanya untuk pergi sejauh mungkin dari istana.

"Greta!" Dengan cepat, yang dipanggil datang menghampiri ratu Alice.

"Greta, tolong bawa anakku pergi jauh dari sini. Aku tidak ingin anakku terjadi apa-apa," ujarnya sambil memindahkan gadis itu ke kereta bayi sang nanny.

"Baik, Yang Mulia Ratu Alice." Greta pun membawa gadis tersebut keluar melewati pintu belakang.

Mengapa gadis itu harus dijauhkan saat The Phantom King muncul? Karena gadis itu adalah target utama yang ingin dibunuh oleh The Phantom King. Alasannya adalah saat gadis itu tumbuh dewasa, dia memiliki kekuatan khusus yang dapat memusnahkannya. Tidak ada orang yang berhasil memusnahkan The Phantom King, bahkan wizard terkuat yang hidup lebih lama daripada dia tidak dapat menandingi kekuatan The Phantom King.

Greta bergegas membawa gadis itu kabur. Dia tidak peduli dengan kegaduhan yang sedang terjadi di depan istana. Dia tahu bahwa sang gadis punya kekuatan khusus.

Peperangan mendadak di tengah malam pun dimulai, para prajurit akan bersiap-siap melawan pasukan The Phantom King. Salah satu prajurit memainkan jingle peperangan dengan terompet mininya. Setelah jingle disenandungkan, perang pun dimulai.

"Serang!! Jangan biarkan pasukan The Phantom King mengalahkan kita!!"

Kuda-kuda sudah mulai berlari untuk berperang dengan pasukan The Phantom King. Tombak, anak panah, dan pedang ramai menghiasi arena pertarungan yang luas.

Namun, tidak hanya prajurit yang berperang, warga-warga juga. Para pasukan membakar dan menghancurkan bangunan-bangunan milik warga. Rumah, sawah, peternakan, balai desa, semuanya dilalap si jago merah. Beberapa pasukan juga membunuh sebagian warga yang tidak bersalah.

Sialnya, Greta dan gadis itu ditemukan oleh pasukan The Phantom King. Mereka dengan sigap menghalangi Greta agar tidak ada celah untuk kabur.

"Jangan! Jangan kalian habisi anak yang tidak bersalah ini! Tolong!" ujar Greta. Para prajurit tidak menghiraukan kata-kata Greta. Bahkan, salah satu pasukan turun dari kuda dan mengarahkan tombak ke arah Greta. Belum sempat Greta menghindar, dia sudah tertancap. Dia pun tersungkur dengan punggung penuh darah.

Album for the YoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang