Chapter 24

10 1 0
                                    

"Connor, sadarlah!" Connor perlahan membuka matanya, didapati Elena yang dengan cemas menggoyang-goyangkan tubuhnya.

"E-Elena?" lirih Connor.

"Syukurlah! Terima kasih Tuhan!" Elena nampak begitu gembira. Mengepalkan tangannya sebagai rasa syukur.

Tak hanya Elena di sana, Leopold, Tracy, Annie, Olivia, Sammy.

"Kalian? Di sini?"

"Jangan banyak bergerak dulu, nak. Lukamu sangat parah." Leopold menuangkan ramuan berwarna biru tua ke telapak tangannya, lalu mengoleskan ke luka-luka di tubuh Connor. Ajaibnya, cairan itu dapat memperbaiki dan menyembuhkan dengan cepat.

"Terima kasih, Tuan."

"Sebenarnya apa yang terjadi di sini?" Tracy membuka pertanyaan.

"The Phantom King dan ratusan pasukannya membuat keributan dan membuat Connor menjadi seperti ini," ungkap Elena dengan khawatir.

Leopold menggeleng-gelengkan kepalanya. "Sudah kuduga, bola kristal itu memberitahu kebenaran."

"Dia juga telah mengambil Mai. Lalu cahaya putih tiba-tiba muncul dan menghilang seperti diteleportasi!"

"Oh, tidak. Ini pertanda yang tidak bagus. Kita harus cepat-cepat menuntaskan semua ini!" Leopold mengecek sekitarnya, menyadari ada orang yang tidak bersama mereka saat ini.

"Sam, di mana temanmu itu?"

"Entahlah, tuan. Aku sudah mencarinya kemana-mana, tapi dia tidak kelihatan. Dia tidak biasanya melarikan diri." Sammy mengambil kertas yang ia ambil di kamar mandi tadi. "Yang aku temukan hanya ini."

Leopold terkejut, ia mengetahui apa kertas itu.

"Oh, ini memanglah pertanda buruk. Sepertinya anak itu telah dibawa seperti yang terjadi pada Mai." Connor terbelalak, ia bangun dari posisi terbaringnya.

"Apa? Apa salah Robbie pada mereka sehingga ia juga dibawa??"

"Hei, tenangkan dirimu, nak. Semuanya akan baik-baik saja." Leopold menepuk punggung Connor.

"Tuan, kita memang harus bergerak secepatnya. Kita harus menyelamatkan mereka sebelum semuanya terlambat!"

"Baiklah. Namun, apakah semuanya siap untuk misi ini? Misi ini mungkin saja akan mengorbankan banyak hal, termasuk nyawa kalian." Elena setuju, Mai setuju, semua orang di sana juga setuju.

"Demi kelangsungan dunia ini, kita tidak punya pilihan lain!" Leopold menoleh ke sekeliling mereka dan tersenyum.

"Baiklah, kalau begitu kita kembali ke kediamanku. Kita harus mempersiapkan semuanya."

---

Di laboratorium bawah tanah, Leopold meracik emerald water dari stoknya dengan beberapa tanaman seperti yang tertera pada resep. Alhasil, emerald serum pun tercipta.

"Berikan aku senjatamu, nak." Connor memberikan pedangnya. Leopold menuangkan setetes cairan hijau itu. Ajaibnya, pedang itu bercahaya dan lama-lama kelamaan memudar, pasti karena efek dari emerald serum.

"Apa yang terjadi?"

"Sekarang, senjatamu akan jauh lebih kuat dibandingkan sebelumnya." Connor mengayun-ayunkan pedangnya. Dia merasa puas karena merasakan pedangnya memiliki efisiensi yang lebih tinggi.

Elena dan yang lainnya menyiapkan perbekalan yang mereka butuhkan, mereka tidak akan tahu berapa lama perjalanan ini sampai di titik akhir.

Beberapa jam kemudian, mereka hampir selesai.

Album for the YoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang