Chapter ini mungkin pendek, semoga kalian tetap terhibur :)
---
Elena berlari mengejar Mai yang tiba-tiba saja berjalan dengan sangat cepat. Hingga akhirnya Mai berhenti, dan Elena dapat menyusulnya.
"Mai, kenapa kau berjalan cepat sekali. Aku capek, huuhh, huuuhh." Mai terengah-engah karena kecapekan berlari.
Karena sibuk berlari mengejar Mai, ia tidak menyadari bahwa ia sudah masuk ke dalam rumah kotor nan menjijikkan ini. Daun kering di mana-mana, dinding-dinding yang ditumbuhi tanaman liar, kolam air mancur yang mengering airnya, hingga retakan fondasi mansion megah itu, fondasi itu bisa meruntuhkan dirinya kapanpun ia mau.
"Ya ampun, tempat ini mengerikan sekali. Bagaimana kalau ada ular atau makhluk berbahaya di sini?"
Elena terus mengelilingkan kepalanya ke seluruh penjuru mansion dengan seksama. Begitu ia menoleh ke arah Mai, Mai sudah menghilang lagi.
"Ya ampun, Mai! Kemana lagi anak itu?"
Elena berjalan kesana kemari mencari Mai, hingga ia menemukan sesosok bayangan yang berlari masuk ke dalam ruangan kosong. Karena dia pikir itu Mai, dia berlari dan masuk ke dalamnya.
Begitu ia di dalam, ia menduga bahwa ruangan ini sepertinya sebuah gudang penyimpanan yang cukup besar. Kondisi gudang ini sama seperti keseluruhan mansion. Lantai yang lapuk, genting yang bisa saja jatuh, kayu-kayu rak yang bisa patah kapan saja.
Elena sudah tidak tahan dengan suasana ini, jika bukan karena Mai, ia tidak akan datang ke tempat ini.
Tidak lama kemudian, pandangannya terkunci lagi dengan sesosok bayangan yang sama.
Setelah berlari kesana kemari menyusurk gudang yang luas itu, bayangan itu kemudian berhenti di pinggir tembok dan Elena ikut berhenti. Dan dugaannya benar, bahwa bayangan itu adalah Mai.
"Astaga, Mai! Ada apa dengan dirimu! Sudahlah, tidak ada orang di sini! Ayo kita kembali!!" ucap Elena yang mulai kesal dengan tingkah aneh nan tak biasa Mai.
Mai benar-benar aneh kali ini, ia tidak menggubris perkataan Elena. Dia bukanlah Mai yang Elena kenal, karena tubuh Mai tiba-tiba mengalami perubahan. Matanya tiba-tiba menghitam, kulitnya menjadi pucat, serta bayangan hitam keluar dari tubuh ramping Mai. Elena heran sekaligus ketakutan.
"Mai? A-apa yang terjadi padamu?"
Perlahan tapi pasti, Elena menghampiri Mai yang badannya kaku serta perubahan-perubahan itu.
"Mai?" tanya Elena pelan dan keraguan. Memastikan Mai dalam kondisi baik-baik saja. Namun, nyatanya...
"AAAARRRRGGGHHHHH!!!!" teriak Mai yang sebenarnya bukan Mai. Sudah jelas lagi kalau nampaknya Mai sudah dimasuki oleh sesuatu.
"Mai, sadarlah! K-kau?"
"KAU... DAN... KELUARGAMU... HARUS... MATI!!!!" ucapnya.
Mai yang sudah kemasukan sesuatu sepertinya akan berbuat sesuatu untuk Elena. Elena yang tahu kalau situasinya sedang tidak aman. Elena kabur dan dia harus keluar dari mansion ini.
Elena terus berlari, berlari, dan berlari, namun ia terus dikejar, dikejar, dan dikejar oleh Mai.
"MATI! MATI!! MATI!!!!!" Dia terus berteriak seperti itu. Elena benar-benar tidak percaya dengan apa yang ia saksikan. Elena menangis dan terus berlari untuk menyelamatkan nyawanya.
Elena pun tersadar mengapa bayangan itu terus berlari ke dalam seakan memancing sang target untuk menjadi mangsanya. Namun, apa maksud bayangan itu? Mengapa ia sampai menggunakan tubuh Mai menjadi perantara untuk membunuhnya? Pertanyaan-pertanyaan itu terus memenuhi otak Elena.
Elena berlari semakin ke dalam, dan mungkin ia tidak ingat dimana jalan keluar, karena ia asal berlari saja tadi. Sialnya, karena terus berlari itulah. Ia menemui jalan buntu. Ia kini terpojok dan tidak ada pintu atau jalan keluar lainnya.
Makhluk itu berhasil menemukan Elena. Ia berdiri dan aura di sekitar menjadi sangat berbeda dan sangat mencekam.
"SUDAHLAH, JANGAN TERUS-TERUSAN BERLARI, KAU TIDAK AKAN BISA PERGI DARIKU!"
Makhluk itu memunculkan sebilah pedang yang terbentuk dari bayangan-bayangan tak berwujud itu. Benar-benar ajaib.
"Tidak, jangan lakukan ini padaku! Aku mohon!"
"SEKARANG.... WAKTUNYA...."
"UNTUK......"
"MATI!!!!!"
AAAAAARRRRRGGGGHHHHHHH!!!!!
SREEETTT
SREETT
SREEETTTT
✨✨✨
BERSAMBUNG
✨✨✨
—————
Happy reading! ✨
KAMU SEDANG MEMBACA
Album for the Young
FantasyElena, merupakan seorang putri raja di kerajaan Schonstadt. Sewaktu ia kecil, ia selalu mendapat perlakuan yang sangat menyenangkan. Namun, itu semua tidak berlangsung lama setelah tragedi paling berdarah dan paling sadis di kerajaan ini. Ayah dan I...