Chapter 23

12 1 0
                                    

"Oh, tidak. Sesuatu akan datang!"

"Apa maksud perkataanmu? Siapa yang akan datang? Dan benda apa itu yang bersinar?" cecar Tracy dengan banyak pertanyaan.

"Pelan-pelan saja, akan aku jelaskan. Bola kristal ini akan bersinar dengan terang ketika ada makhluk yang menghampiri dunia manusia." Leopold memegang bola kristal itu dan menggosoknya perlahan, cahaya itu membuat suhu bola kristal itu menghangat.

"The Phantom King dan para pasukannya, mereka kembali!"

-----

Mendekati tengah hari, area itu semakin bertambah ramai. Dipenuhi ribuan rakyat yang berseliweran dengan mengenakan busana dan atribut bertemakan Halloween dan spooky.

"Ramai sekali, ada apa ini?" tanya Elena.

"31 Oktober, itulah mengapa," jawab Connor singkat. Setelahnya, Mai memperlihatkan batang hidungnya.

"Sudah kau temukan barang yang tertinggal itu?" Yang ditanya mengangguk. Mereka lantas melanjutkan perjalanan. Di tengah perjalanan, tiba-tiba saja tubuh Elena terhempas karena ad seseorang yang sedang berlari dan menyenggolnya. Dengan siaga, Connor menahan tubuh ramping gadis itu.

Entah mengapa tubuh mereka berdua mematung, netranya saling menatap dengan tatapan yang tidak biasa, seperti seseorang yang sedang...

Sammy yang melihat itu bersiul "Uh〜Romantis sekali para lajang ini." Ia pun juga berdeham sedikit. Elena cepat-cepat berdiri dan wajahnya sedikit memerah.

"Hei, kau ini masih kecil. Kau tidak mengerti apa pun tentang percintaan," peringat Connor.

"Aku sudah besar! Buktinya aku sudah keluar yang putih-putih." Apa yang dia katakan? Dengan polosnya dia mengatakan itu.

Disamping itu, Mai hanya terdiam ketika melihat kejadian itu. Ia sedikit cemburu.

Tidak, ia bukan Julian. Kau tidak boleh cemburu pada sesuatu yang tidak mungkin, Mai. Kau tidak boleh bersikap seperti ini. Aku...

"Kak Mai! Kakak kenapa?" Sammy menepuk tangan kurusnya.

"Ti-tidak. Aku tidak apa-apa."

"Ma-maaf, nona. Aku tidak sengaja menabrakmu. Aku sedang terburu-buru!" ucap pria bujangan yang memakai kostum vampir itu.

"Aku baik-baik saja. Tidak perlu khawatir. Kau sedang merayakan Halloween ya, siang-siang begini?"

"Tidak, nona. Kami sedang bersiap-siap untuk acara untuk malam ini yang bertempat di stadion utama karnaval ini." Pria itu memberikan selebaran berisi promosi tentang acara ini.

"Aku ingin kalian menghadirinya malam ini, pukul 7. Acara ini akan semakin meriah dibandingkan tahun-tahun lalu, aku jamin itu. Tidak harus memakai kostum untuk hadir, siapa saja bisa."

"Baiklah, tuan. Kami akan ke sana."

"Terima kasih banyak, Nona."

"Aku tidak setua itu. Panggil saja Elena."

"Baiklah. Terima kasih, Elena. Kalau begitu, aku harus segera pergi."

"Semangat untuk pertunjukkanmu!" teriak Elena disaat pria itu berlari.

"Terima kasih!"

"Ngomong-ngomong, aku belum melihat Robbie sedari tadi. Lama sekali ia berada di toilet itu?" Connor mulai menyadari kenapa adiknya tidak muncul-muncul juga.

"Ia sudah keluar dari toilet ketika aku mengeceknya."

"Lalu kemana ia pergi? Anak itu mulai lagi."

"Biar aku saja yang mencarinya, mungkin ia tidak jauh dan masih berada di area sekitar sini. Kalian nikmati saja area ini dulu." Sammy menawarkan diri.

Album for the YoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang