Kerajaan Frohstadt, kerajaan yang bersahabat dengan kerajaan Schonstadt menerima kabar bahwa kerajaan Schonstadt mengalami kehancuran. Anggota kerajaan Frohstadt pun turun tangan, mereka mengarahkan pasukan kerajaannya untuk membantu para warga kerajaan Schonstadt yang mengungsi.
Wanita yang membawa Elena akhirnya keluar dari hutan dan menghampiri sekumpulan warga yang seumuran dengannya.
"Tracy, darimana saja kau? Kau pergi ke hutan malam-malam begini?" tanya Annie, sahabat wanita tua bernama Tracy.
"Maafkan aku, aku berniat untuk mengambil buah golden berry. Karena saat malam-malam begini, buah itu akan tumbuh banyak sekali."
"Ya, tapi jangan malam-malam, besok kan bisa," ujar Annie lagi.
"Maafkan aku," maaf Tracy.
"Tunggu, bayi siapa itu?" tanya Annie sembari memeriksa bayi yang digendong Tracy.
"Tunggu sebentar, bukankah ini Elena Hoffmann? Putri kerajaan Schonstadt? Kenapa Elena bisa ada bersamamu?" ungkap Annie.
"Aku hanya menemukan bayi ini di tengah hutan dan dia menangis di bawah pohon, daripada dia kedinginan, lebih baik kubawa saja dia kesini," jelas Tracy. Annie dan warga lain hanya mengangguk kecil.
"Kasihan sekali anak ini, apakah kalian tahu sebenarnya raja Maximus dan ratu Alice juga ikut terbunuh?" kata Nora, warga yang lainnya.
"Apa? Aku baru tahu!" tutur Tracy.
"Iya, kasihan sekali, bayi ini sudah menjadi yatim piatu, satu-satunya keluarga yang ia punya hanyalah ayah dan ibunya. Siapa yang akan merawatnya?" ujar Annie.
"Aku yang akan merawatnya," tawar Tracy.
"Wah, kau serius, Tracy?"
"Iya, aku serius, merawat Elena seperti merawat anakku sendiri. Aku akan membesarkan Elena hingga ia menjadi seorang gadis cantik, dan semoga ia dapat merebut takhtanya untuk menjadi ratu kerajaan Schonstadt. Dan, kita semua dapat hidup damai dan bahagia," jelas Tracy.
Suara trompet tiba-tiba disenandungkan, dan suara depakan kaki kuda berbunyi dengan nyaring, itu adalah salah satu pasukan kerajaan Frohstadt.
"Kepada seluruh rakyat kerajaan Schonstadt yang akan mengungsi, dimohon untuk menaiki kapal yang ada di pelabuhan Gold Verena, untuk pergi ke pulau kecil yang dikhususkan untuk kalian. Tenang saja, kami, selaku pasukan kerajaan Frohstadt, akan menyejahterakan kehidupan kalian setelah tragedi ini," ujar salah satu pasukan itu dan kemudian ia pergi. Seluruh warga pun menuju pelabuhan Gold Verena, dan benar saja, sudah ada kapal megah dan besar di depan mata mereka. Seluruh warga dan barang-barang yang sempat diselamatkan dimasukan ke dalamnya. Elena pun dibawa masuk juga ke dalam kapal itu. Setelah semua warga kerajaan Schonstadt masuk, kapal pun siap berangkat ke pulau. Beberapa warga Frohstadt yang masih terjaga, melambaikan tangan di ujung pelabuhan Gold Verena.
Setelah beberapa jam perjalanan yang hampir memabukkan orang yang mabuk laut, kapal pun sampai di pulau kecil yang sebenarnya besar. Setelah kapal menepi, pintu-pintu dibuka, warga pun berduyun-duyun turun dan terkesima dengan pulau baru itu. Pulau itu dipenuhi dengan rumput-rumput segar, gunung-gunung yang masih bersalju, serta ada air terjun dan sungai yang airnya bening sekali. Dan, pulau itu tidak benar-benar sepi, masih ada perumahan kosong. Kerajaan Frohstadt tinggal membangun apa yang menjadi kebutuhan warga, seperti bar, kebun warga, dan bangunan penting lainnya.
"Sekarang, pulau ini menjadi milik kalian, kalian bisa tinggal disini selama yang kalian mau, dan kami akan turut membantu untuk membangun pulau ini menjadi tempat yang nyaman dan aman untuk kalian," kata Rhodes--raja kerajaan Frohstadt--
KAMU SEDANG MEMBACA
Album for the Young
FantasyElena, merupakan seorang putri raja di kerajaan Schonstadt. Sewaktu ia kecil, ia selalu mendapat perlakuan yang sangat menyenangkan. Namun, itu semua tidak berlangsung lama setelah tragedi paling berdarah dan paling sadis di kerajaan ini. Ayah dan I...