Chapter 4

21 3 2
                                    

Gadis berkulit sangat putih itu diam saja meringkuk sambil memandang rintik hujan. Dia tampak menundukkan wajahnya. Elena khawatir dengan keadaan gadis itu, ia lalu menghampiri gadis itu.

"Permisi." Yang dipanggil mendongakkan kepalanya dan langsung berdiri dari posisi duduknya.

"Kau baik-baik saja, nona?" Tanya Elena dengan lembut.

"A-a-aku..." ucap gadis itu dengan terbata-bata.

"Astaga, pakaian apa yang kau pakai? Apa kau tidak kedinginan di saat hujan seperti ini?" Elena menanyakan itu karena pakaian yang dipakai gadis itu memang tipis, kaus putih tangan pendek yang tipis, celana pendek putih, serta memakai bando putih. Dia seperti peri.

"Ayo masuk ke dalam, nanti kau masuk angin." Gadis itu menurut dan diajak masuk ke dalam rumah.

Elena membawa gadis itu ke ruang makan. Tracy kebingungan, siapa gadis yang bersama Elena.

"Elena, siapa dia?"

"Aku menemukan dia berteduh di depan teras rumah kita, daripada nanti dia kedinginan, aku bawa masuk saja ke sini."

Tracy melihat gadis itu benar-benar basah kuyup. Karena ia khawatir dengannya, Tracy menyuruh Elena untuk mengganti pakaiannya.

"Elena, ajak dia ke kamarmu untuk mengganti pakaianya."

"Baik, ibu. Ayo." Elena menarik tangan gadis itu lembut untuk dibawa ke kamar.

Sesampainya di kamar, Elena mempersilahkan gadis itu untuk duduk di sofa kamarnya, sementara Elena mengambilkan handuk dan pakaian ganti untuknya.

"Ini keringkan dirimu." Gadis itu mengeringkan dirinya dengan handuk lembut nan harum Elena. Setelah ia kering, Elena memberikan baju yang panjang serta hangat seperti yang dipakai Elena dan juga Tracy.

"Ini, silahkan pakai!" titah Elena.

"T-tapi, ini pakaianmu," ucap gadis itu dengan ketidakenakannya.

"Tidak apa-apa, bajuku masih banyak kok."

"Terima kasih, Nona."

"Jangan panggil nona, panggil saja aku Elena."

"B-Baik, Elena." Senyuman manis dari bibir gadis itu terpancar dari wajahnya yang putih.

Gadis itu mulai mengganti baju di ruang ganti di kamar Elena.

Setelah beberapa saat, gadis itu keluar dengan mengenakan baju panjang biru dan bercorak bunga merah yang diberikan Elena tadi.

"Waw, kau cantik sekali!" puji Elena.

"Terima kasih, Elena."

"Sekarang, ayo kita makan bersama!" ajak Elena pada gadis itu. Gadis itu menurut.

Elena dan gadis itu kembali ke ruang makan untuk melanjutkan aktivitas makannya.

"Nah, ini lebih baik. Kau tidak akan kedinginan lagi." ujar Tracy. Gadis itu tersenyum saja.

"Oh iya, aku belum tahu namamu? Jadi siapa namamu?" tanya Elena.

"Mai, Namaku Mai."

"Waw, nama yang sangat indah. Aku tebak kau pasti lahir di bulan Mei, makanya kau diberi nama hampir mirip dengan bulan itu." kata Elena.

"Hehe, benar," balas Mai dengan senyuman serta kekehan kecil.

Elena memberikan mangkuk yang sudah berisi sup panas pada Mai.

"Ini, makanlah."

"Terima kasih, Elena. Dan..."

"Tracy. Nama ibu adalah Tracy." Tracy memperkenalkan dirinya karena Mai juga ingin berterimakasih padanya.

Album for the YoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang