Syamara Pov
Sudah lebih dari 4 bulan aku bekerja di kantor ini dan selama ini aku baik-baik saja dan semua orang disini sangat kompak dan saling mendukung.
Letih sekali aku rasanya hari ini, klien lumayan banyak dan kasus juga makin banyak. Terutama kasus kekerasan seksual dan kasus penganiyaan anak.
"Makan siang dulu yok" Ajak Mifta padaku.
Langsung ku bereskan meja dan berkas-berkas kemudian ikut dengannya.
"Eh Ra muka kamu pucat banget sih, sakit?" Tanya Mifta padaku.
Aku menggeleng dan melihat ke cermin yang ada di ruang bawah.
"Oh aku lupa touch up liptin ini mah, udah ayok" Ajakku.
Badanku memang sedikit pegal-pegal tapi aku tidak merasa tidak enak badan. Aku baik-baik saja hanya pegal-pegal aja.
Aku dan Mifta pergi makan ke restoran dalam mall. Tidak biasanya dia ngajakin ke sini, biasanya juga paling jauh restoran belakang kantor.
"Kamu apa? Aku mau makan bakso haha" Haduh rupanya dia ke sini karena mau makan bakso bukan ke restorannya.
"Aku mie ayam bakso aja" Jawabku.
"Bakso granatnya 1 gak pake mie sama mie ayam bakso 1. Eh minumnya apa Ra?" Tanya nya.
"Lemon tea aja aku" Jawabku sambil chat dengan klien.
"Ya udah minumnya lemon tea 1 sama mango float 1 ya" Ucap Mifta ke waiters nya.
"Baik ibu, bakso granat tanpa mie 1, mie ayam bakso 1, lemon tea 1 dan mango float 1. Ada tambahan?" Mifta menyenggolku.
"Hm gak ada itu aja mba" Aku yang menjawab.
"Baik ditunggu pesanannya ya ibu. Terima kasih" Aku masih memainkan hp karena memang banyak sekali chat klien yang masuk.
"Silent dulu aja hpnya Ra. Ini jam makan siang masa masih mau bahas kerjaan" Sindir Mifta.
Aku tersenyum kemudian menonaktifkan hpku yang khusus kerjaan ini. Aku memang sengaja membeli 1 hp lagi untuk dipakai kerja. Karena takut kecampur chat klien dengan chat keluarga atau teman.
Tak lama pesanan kami sampai, aku dan Mifta makan bersama. Selesai makan kami tidak langsung ke kantor, aku menemani Mifta membeli es krim. Aku aneh dengannya hari ini, dia semangat sekali jajan ini itu tidak seperti biasanya.
"Kamu gak kenyang Mif?" Tanyaku.
"Gak" Cengirnya.
Setelah itu dia mendapatkan es krimnya dan dimakannya sambil jalan ke parkiran.
"Eh itu suami kamu kan? Gak kerja dia?" Mifta menunjuk ke arah laki-laki yang baru saja mau masuk mobil.
Ku lihat mobilnya dan benar itu mobil Mas Aldri. Mungkin dia makan siang juga di sini.
"Mungkin makan siang di restoran dalam Mif. Udah yok balik kantor, klien ku mau datang jam 2 ini" Ajakku padanya.
Mifta masuk duluan ke mobilnya dan dia memintaku yang menyupir karena dia masih makan es krim.
Mobil Mas Aldri lewat di sampingku dan di dalamnya terlihat Mas Aldri tidak sendiri. Memang kaca mobilnya gelap tapi aku jelas masih bisa liat dari depan kalau ada perempuan duduk di bangku sampingnya.
Jantungku langsung berdetak, apa dia kembali menjalin hubungan dengan mantannya.
"Buruan Ra katanya mau jumpa klien" Teriak Mifta dari dalam mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Pilihan
Short StoryMengisahkan seorang istri yang hanya dianggap istri atas kertas oleh suaminya