Apa arti pengorbanan

1K 43 2
                                    

Syamara Pov

Mulai hari ini aku berjanji pada diriku sendiri untuk tidak lagi mengabaikan suamiku. Aku tau dia tidak sepenuhnya salah, aku juga salah disini.

"Eh Nisa" Aku bertemu Nisa sedang berbelanja di sebuah minimarket.

"Hai Syamara, belanja juga?" Tanya Nisa.

Dia langsung mengarahkan pandangannya ke perutku yang memang sudah tak ku sembunyikan lagi.

"Berapa bulan?" Tanya nya sinis.

"Masuk 5 Nis" Jawabku.

"Wah berarti nanti anak kita bisa jadi besti ya" Aku terkejut dengan ucapannya.

Apa dia juga hamil sama sepertiku.

"Hm iya. Aku duluan ya" Aku buru-buru karena tak sanggup mendengar pengakuannya barusan.

"Udah belanjanya?" Tanya Mas Aldri yang memang menunggu dimobil.

"Temani Nisa sana mas, dia juga lagi belanja" Jawabku.

"Apaan sih kamu Sya" Jawabnya.

"Dia istri kamu juga mas dan dia juga mengandung anak kamu" Ucapku pelan.

"Kamu tau dari mana?" Tanya nya juga kaget.

"Tadi dia bilang ke aku" Ucapku berusaha menahan air mata.

"Sya ini aku gak tau mau ngomong gimana lagi sama kamu. Aku berani sumpah, aku tidak pernah berhubungan intim dengannya. Yang pertama itupun aku juga sadar aku gak ada intim sama dia" Ucapnya.

Ku tatap dalam matanya, aku melihat memang tidak ada kebohongan dari tatapannya tapi entah kenapa hatiku tetap sakit.

"Udahlah mas aku capek" Jawabku.

"Kita pulang ya" Ajaknya.

Aku tidak menjawab dan hanya diam saja, Mas Aldri langsung menyalakan mobilnya.

Sampai di rumah Syamara langsung masuk ke dalam tanpa mengambil belanjaannya.

Dia duduk disofa ruang keluarga sambil merebahkan tubuhnya.

"Aku pijitin ya" Ku pegang kepalanya dan mulai memijitnya.

"Maaf" Lagi-lagi itu yang dia katakan.

"Udah mas aku gak mau mikirin tentang Nisa. Aku gak mau anakku ikut stres dengan keadaan kita." Ucapku.

"Hm mas, kamu harus nikahin Nisa secara hukum. Kasian dia nanti akan dicap wanita gak benar kalau hamil tanpa menikah" Ucapku padanya.

Aku seorang wanita dan juga calon ibu, aku mengerti apa yang dia rasakan.

"Gak Sya, aku gak mau keluarga besar kita tau. Aku gak mau nyakitin kamu lagi" Jawabnya.

"Kasian anak kalian, dia juga butuh ayahnya" Jawabku.

"Anak aku cuma yang diperut kamu ini Sya. Aku cuma tidur sama kamu gak sama dia" Ucapnya bersikeras.

"Tapi kenyataannya dia hamil sekarang mas. Anak siapa lagi kalau bukan anak kamu, gak mungkin kamu gak tidur lagi sama dia kan? Aku tau kamu mas dan tau betul nafsu kamu. Gak mungkin saat kalian berdua kamu gak nafsu ke dia" Jelasku.

"Sya aku gak pernah nafsu ke dia ataupun ke perempuan lain selain kamu. Cuma kamu Sya" Bantahnya.

"Udahlah mas aku capek, kamu ke rumah sakit aja katanya ada jadwal operasi" Usirku.

Rena Pov

Aku sangat menyesal dengan apa yang ku lakukan. Aku sudah menghancurkan kebahagiaan dan rumah tangga dokter Aldri.

Istri PilihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang