Syamara Pov
Kami sudah sampai di rumah sakit dan juga sudah antri. Aku mendapat antrian terakhir karena tadi sempat telat karena menunggu Mas Aldri selesai operasi.
Aku tidak mau pergi sendiri karena aku mau Mas Aldri melihat juga anak-anaknya.
"Antrian 25 atas nama Bu Syamara silakan masuk" Panggilan dari perawat.
Aku dan Mas Aldri masuk bersama.
"Selamat sore Bu Syamara. Wah sekarang bareng pakmil ya" Sapa dokternya.
"Iya Bu kebetulan ada waktu juga" Mas Aldri yang menjawab.
"Ya udah Bu Syamara baringan ya kita cek baby twins nya" Aku mengikuti arahan si dokter untuk baringan.
Bagian bawahku diselimuti dan bajuku diangkat. Terlihat perut putihku yang sudah sangat besar bagiku.
"Nah ini udah kebentuk semua nih. Ini jarinya, ini tangannya. Eh lagi ngambekan ni dedek bayinya" Aku melihat ke layar tv.
Ada dua bayi yang saling membelakangi, pantesan kata dokter ini lagi ngambekan.
"Mau tau jenis kelaminnya gak Bu Syamara dan suami?" Tanya si dokter.
Aku melirik ke arah Mas Aldri dan dia mengangguk dengan wajah antusias.
"Boleh Bu" Jawabku.
Alat itu diarahkan ke bagian agak bawah perutku. Dilayar juga terpampang, tapi aku tidak tau yang mana bagian kelaminnya.
"Wah dapat princess ini" Ucap si dokter.
Aku tersenyum bahagia, Alhamdulillah ternyata mereka perempuan sesuai yang Mas Aldri inginkan dan keluarga Mas Aldri inginkan juga.
Kalau bagiku tak masalah apapun jenis kelaminnya yang penting sehat dan sempurna.
"Alhamdulillah" Mas Aldri menggenggam tanganku.
Dah kita balik ke kursi ya.
Aku merapikan baju dan berjalan menuju meja dokter.
"Dedeknya sehat dan Alhamdulillah semua sempurna dan normal. Ayahnya juga udah boleh jengukin tapi jangan sering-sering dan buang didalam, bahaya buat dedeknya. Saya resepkan lagi vitamin tambahan ya, ibu jangan capek-capek kalau kiranya udah lelah langsung istirahat" Pesan si dokter.
Aku yang mendengar kata jenguk tadi langsung melirik Mas Aldri yang duduk disampingku. Dia terlihat biasa saja mendengar ucapan si dokter.
"Udah usia berapa ini dok?" Tanya Mas Aldri.
"Udah masuk 6 bulan ini pak, 3 bulan lagi insyaallah udah bisa ketemu baby twins nya." Jawabnya.
"Hm dok mau tanya lagi. Ini saya ada peluang lahiran normal kan?" Tanyaku.
Aku takut jika harus sesar, karena yang aku dengar-dengar kalau kembar sekarang pihak dokter menyarankan untuk sesar.
"Kalau sejauh ini ada kemungkinan untuk lahiran normal tapi saya tidak bisa menjaminnya. Kalau nanti dipemeriksaan selanjutnya masih normal kemungkinan lahiran normal juga besar. Tapi saran saya sesar saja karena takutnya ibu tidak kuat mengejan saat melahirkan. Itu akan buat bahaya ibu dan bayinya" Jawab si dokter.
Aku terdiam mendengar penjelasannya, aku padahal ingin sekali merasakan melahirkan normal. Seperti mama melahirkan ku dan Mba Mira dengan normal.
"Oke makasih dok kita pamit dulu" Aku dan Mas Aldri keluar dari ruangannya dan Mas Aldri mengantri obat.
"Udah gak papa mau normal atau sesar kamu tetap akan jadi ibu hebat" Jawabnya sambil mengelus perutku.
Rena Pov
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Pilihan
Cerita PendekMengisahkan seorang istri yang hanya dianggap istri atas kertas oleh suaminya