Keesokan harinya Arlan terbangun lebih dulu daripada Abel, ia memainkan rambut mamanya yang panjang. Arlan memang selalu begitu saat berbaring, ia suka memainkan rambut Abel. Abel pun terbangun karena merasakan jari mungil putranya yang memainkan rambutnya. Namun karena Abel merasa lelah, ia memilih memejamkan mata lagi.
"Paaa...pa....". Ucap Arlan.
Seketika Abel membuka mata saat mendengar kata-kata Arlan.
"Kau ngomong apa sayang?". Tanya Abel.
"Paa..pa. Om kemalin bilang suluh nggil papaa". Ucap Arlan lagi.
Abel hanya tersenyum tipis menanggapinya.
"Yuk mama mandikan. Habis itu kita jalan-jalan".
Arlan langsung bangun dari tempat tidur.
"Yukkkk!!! Patttt maa... Yukkkk". Rengek Arlan saat melihat mamanya masih berbaring di tempat tidur.
Abel tertawa lalu bangun dari tempat tidur dan menggendong putra kesayangannya masuk kekamar mandi.Sekitar satu jam kemudian, baik Abel maupun Arlan sudah siap untuk pergi jalan-jalan.
Abel berencana mengajak Arlan ke tempat bermain yang ada di mall.Tadinya Mama Abel bilang kalau ia ingin ikut, namun urung karena Papa Abel mengajaknya pergi bertemu dengan teman lama.
Abel menggandeng Arlan masuk ke mall. Tadinya Abel berniat menggendongnya, namun Arlan menolak dan ingin berjalan saja.
Ponsel Abel berdering saat ia sedang membeli cemilan untuknya dan Arlan. Ternyata papanya yang menelepon.
"Hallo! Bel sudah sampai mall ?".
"Sudah pa, ini lagi antri makanan! Kenapa pa?".
"Nanti sore ada grand opening perusahaan perhiasan Om Seno. Kamu kenal kan? Kamu wakilkan buat datang ya? Dirumah ada beberapa rancangan perhiasannya yang bisa kamu pakai". Mohon papanya.Abel menghela nafas. Selalu begini. Sudah sejak dua tahun lalu saat ada acara begini selalu Abel yang diminta datang karena papanya lebih suka menghabiskan waktu dengan Mama Abel.
"Iya pa. Nanti Abel yang datang. Acaranya lama nggak pa?". Tanya Abel.
"Sepertinya. Soalnya kata dia ada ngundang artis Hollywood juga sebagai brand ambassador". Balas Papa Abel.
Abel menghela nafas lagi. Terlalu malas untuk berdebat lagi.Abel pun mengakhiri panggilan teleponnya. Ponselnya berdering lagi menunjukkan nomor yang tak dikenal. Abel mengabaikannya dan mengaktifkan mode silent di ponselnya agar tidak ada yang mengganggunya lagi.
Setelah selesai mengantri dan mendapatkan camilan yang dia mau, Abel pun berjalan menuju kidzone bersama Arlan. Arlan terlihat sangat senang saat melihat arena bermain. Walaupun belum ramai pengunjung, Abel tetap menemani Arlan bermain. Dia mengikuti ketempat yang Arlan mau. Energi putranya itu seperti tidak ada habisnya. Abel sampe kewalahan.
Setelah puas bermain, Arlan meminta digendong oleh mamanya tandanya ia mulai lelah dan mengantuk. Abel menggendong Arlan lalu berjalan menuju salah satu restaurant karena sejak tadi Abel belum makan sama sekali. Arlan menyusrukkan kepalanya ke leher Abel mencari tempat ternyamannnya. Abel memilih untuk duduk dipojok ruangan dan memesan makanan.*****
Kurang lebih jam 14.30 Abel sudah sampai dirumah. Abel berjalan menuju kamarnya. Masih belum ada tanda-tanda papa dan mamanya berada dirumah. Abel berjalan kedapur mencari Mbok Sum. Salah satu ART dirumah papanya
"Mbok. Papa sama Mama belum datang ya?"
"Belum non, tapi barusan sekali telpon mbok kalau bentar lagi mau sampai makanya mau disiapin makanannya. Oh ya non tadi ada yang nyariin Non Abel".
"Siapa mbok?" Abel mengerenyitkan kening.
"Nggak tahu Non, pas si mbok bilang Non Abel pergi sama Den Arlan dia cuma manggut-manggut aja". Jelas Mbok Sum.
"Ya sudah biarin mbok, saya kekamar dulu ya. Pundak mulai pegel gendong bocah gembul ini". Seloroh Abel.
"Iya non. Rebahin aja dikasur, non. Non Abel yang masih muda bisa pegel, apalagi si mbok yang tulangnya udah keropos sana sini".
Abel tertawa sambil berjalan kekamarnyabmenanggapi celotehan Mbok Sum.
"Non Abel ini udah cantik, baik, keibuan lagi. Pasti banyak laki yang mau tuh". Gumam Mbok Sum lalu kembali ke pekerjaannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Arabella Back To Me, Please!!!
RomanceWarning 21+ Bijak dalam membaca ya teman-teman^^. Bagi yang belum cukup umur, pilihlah bacaan sesuai dengan umur kalian. Thankyouu 😙 Alan Mahendra Robert Dingin, rupawan, kaya, idaman wanita "Aku tidak akan bisa mencintai wanita lain. Ini hanya na...