Chapter 42 : Membakar Kalori

1.6K 86 1
                                    

Abel duduk disamping Alan yang sedang mengemudikan mobilnya. Wajah Alan tentu saja masih cemberut. Jika menyangkut cemburu, prianya ini memang tiada dua. Abel berusaha keras menahan tawanya karena tidak ingin Alan semakin cemberut.

Perut Abel berbunyi, Alan menoleh lagu berkata dengan ketus.

"Apa dia tidak memberimu makanan?".

"Kan sudah kubilang kita sedang membicarakan bisnis. Mana sempat kepikiran untuk makan?".

Alan menghela nafas. Namun terlihat jelas dari wajahnya yang tidak setegang tadi.

Alan pun sesekali menolehkan kepalanya lalu membelokkan mobilnya ke sebuah restoran all you can eat terkenal.

Bola mata Abel membesar terlihat antusias. Alan sedikit tersenyum melihat tingkah Abel yang lucu.

Mereka berdua turun dari mobil, lalu memasuki restoran yang pelanggannya sudah tidak terlalu banyak. Setelah seorang pramuniaga menunjukkan meja untuk mereka berdua, Abel langsung bangkit untuk mengambil daging, sayur-sayuran dan makanan lainnya. Sedangkan Alan pun pergi kekamar mandi.

Saat mengambil setumpuk piring untuk berbagai macam variasi makanan, dengan tidak sengaja ada yang menyenggol tangan Abel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat mengambil setumpuk piring untuk berbagai macam variasi makanan, dengan tidak sengaja ada yang menyenggol tangan Abel. Untung saja piring Abel tidak pecah.

"Maaf saya tidak sengaja!". Ucap seorang pria yang ternyata Andre, fotographer yang memotretnya tadi siang.

"Eh Pak Andre, tidak apa-apa pak. Saya cuma kaget saja. Untung aja gak jatuh nih piring". Canda Abel sambil tertawa. Andre hanya tersenyum menanggapi candaan Abel.

"Wanita ini cantik sekali saat tertawa". Batin Andre.

Setelah memenuhi beberapa piringnya, Abel agak kebingungan membawanya. Andre pun tertawa melihatnya.

"Saya bantu bawakan!". Kata Andre dengan sigap sambil membawa 4 piring Abel sekaligus.

"Eh jangan pak! Nanti saya bisa balik lagi". Namun hal tersebut tidak dihiraukan oleh Andre. Dengan sigap dia membawakan piring Abel menuju mejanya.

Abel yang hanya bisa membawa 2 piring mau tidak mau membatin.

"Jangan-jangan dia merangkap usaha punya restoran padang nih kok bisa bawa piring sebanyak itu". Gumam Abel. Abel berjalan cepat mendahului Andre untuk menunjukkan mejanya dimana.

"Kalau kamu sendirian, gabung saja sama saya dan yang lain". Tawar Andre.

"Nggak kok, tadi saya sama.... Mana dia ya tiba-tiba ilang". Kata Abel sambil melongokkan kepalanya mencari keberadaan Alan.

Alan pun kembali dari kamar mandi, tatapannya tajam dan sinis kepada Andre.

"Kamu darimana? Aku cariin lho! Kenalin ini Andre, fotographerku tadi siang. Dia bantuin aku bawa piring-piring ini tadi". Kata Abel.

Andre mengulurkan tangannya kepada Alan. Alan pun juga melakukan hal yang sama.

"Alan, suami Arabella!". Kata Alan dengan nada sedingin es.

Arabella Back To Me, Please!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang