Alan memeluk tubuh Abel dengan erat lalu duduk di sofa yang cukup mesra sambil mengangkat Abel ke pangkuannya.
Abel yang merasakan pergerakan di bawah tubuhnya, memukul pelan lengan suaminya."Ada Arlan di tempat tidur!" Tegur Abel.
"Dan?" Bisik Alan serak.
Seketika Abel meremang mendengarkan suara suaminya yang serak dan dalam.
"Jangan berpikiran untuk bisa melakukannya, tuan!" Gumam Abel.
"Ups..." Jawab Alan sambil menurunkan satu tali gaun malam Abel.
Abel menoleh dan menatap suaminya ngeri.
"Kita akan pelan pelan. Tahan suara mu agar Arlan tidak bisa mendengar kita." Bisik Alan.
Alan mengecup pundak telanjang Abel. Ia melihat istrinya yang tidak mengenakan bra.
"No bra? Astaga istriku, aku tak tau kalau kau nakal sekali." Ucap Alan.
Abel menurunkan satu tali gaunnya dan memperlihatkan bra tanpa tali yang ia pakai.
"Tidak semua bra ada talinya, sir!" Jawab Abel sambil menangkup wajah Alan yang tampan.
Abel mencium bibir Alan lembut yang dibalas Alan dengan ciuman yang menggebu. Abel melepaskan ciumannya. Ia membuka jas dan kancing kemeja suaminya menyusupkan kepalanya di leher suaminya. Abel mengecup, menjilat dan menghisap leher Alan hingga Alan mengerang tertahan. Alan membuka kaitan bra Abel membebaskan payudara Abel dan langsung menghisap putingnya. Tanpa sadar Abel membusungkan dadanya karena ingin Alan menghisap lebih keras. Ia meremas rambut Alan dan menekan kepalanya.
"Manis, sayang. Kau terasa sangat manis!" Bisik Alan pelan.Abel menggerakkan pinggulnya di pangkuan Alan menggesekkan tubuhnya tepat di kejantanan Alan hingga Alan mendesis nikmat.
Dengan gemas, Alan mengigit pelan puncak merah muda Abel hingga Abel meringis ngilu lalu menjerit tertahan. Mengingat Arlan sedang berada di belakang mereka membuat Abel tidak bisa bersuara kencang sesuka hatinya.
Abel yang tidak sabaran, segera berkutat melepas gesper celana Alan lalu menurunkannya hingga ke lutut dan membebaskan kejantanan Alan yang telah menegang.
Alan menarik turun celana dalam istrinya dengan mudah. Alan mengurut pelan kejantanannya lalu menempatkan tepat di kewanitaan Abel.
"Ahhh..." Abel dan Alan mendesah saat penis Alan melesak masuk memenuhi Abel.Abel memeluk erat leher Alan dan berusaha keras menahan desahannya. Alan membuka lebar paha Abel dan membiarkan pinggul Abel bergerak memompa miliknya lebih cepat. Pinggul Abel menghentak dalam dalam membuat Alan menyenderkan tubuhnya ke bantalan sofa dan mendongakkan kepalanya karena merasa sangat nikmat. Ia ingin berteriak namun tertahan karena putranya sedang tidur di belakang mereka.
Alan kembali duduk tegak lalu berbisik serak di telinga Abel.
"Ughh...terus sayang. Faster...ini nikmat sekali."
Kedua tangan Alan meremas pinggul Abel dan ia menyusupkan kepalanya ke payudara Abel menggoda puncaknya yang mencuat, menghisapnya hingga gerakan Abel semakin lincah.
Abel menarik kepala Alan agar menghadapnya lalu melumat bibir lembut suaminya. Abel menempelkan payudaranya ke dada Alan dan sedikit menungging kan bokongnya.Gerakan Abel semakin tak terkontrol karena ia mulai merasakan orgasmenya yang mendekat.
"Ahhh...sayang.....ngggghhh." desah Abel tanpa sadar.
"Ssshhh....tahan suara mu! Nanti Arlan bangun!" Bisik Alan.
Abel menatap wajah suaminya dengan tatapan sayu. Ia menggeleng lalu menyentuh bibir bawah suaminya.
"Fuckk...." Desis Alan lalu melepas celananya di lutut dan melemparkannya. Ia mengangkat tubuh Abel ke gendongannya dengan mudah tanpa melepaskan tautan tubuh mereka. Alan membawanya ke kamar mandi lalu menutup pintu kamar mandi dengan satu kakinya dan meletakkan tubuh Abel di atas meja wastafel.
"Kau bisa berteriak sekarang, sayang!" Gumam Alan.
Gaun istrinya masih bertumpuk di pinggangnya.
Alan menangkup payudara Abel dan melesakkan miliknya dalam dalam.
"Ahhhh......" Desah Abel.
"Enak hmmm....enak digoyang seperti ini?" Goda Alan dengan nada mesum.
"Harder....fuck me harder..." Desah Abel.
"No...kasihan baby-nya..." Geram Alan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arabella Back To Me, Please!!!
Roman d'amourWarning 21+ Bijak dalam membaca ya teman-teman^^. Bagi yang belum cukup umur, pilihlah bacaan sesuai dengan umur kalian. Thankyouu 😙 Alan Mahendra Robert Dingin, rupawan, kaya, idaman wanita "Aku tidak akan bisa mencintai wanita lain. Ini hanya na...