Chapter 72 : Batal

221 17 2
                                    

Hollaaaa, selamat pagii readersku...
Gpp kan kalo dari kemarin kemarin masih fokus ke Niko? Idenya lagi lancar banget nih tentang di Niko, biarkan pemeran utama sedang happy happy duluu ya menyambut anak kedua mereka, hihihi happy reading!!!


Untung saja Misha sampai di kantor Niko sebelum pihak dari Radiance Group datang.
Wei Wei terlihat sangat bahagia dan bersyukur melihat Misha datang.

"Pak Niko kemana?" Tanya Misha pelan.

"Keluar entah kemana." Ucap Wei Wei.

Misha segera duduk di kursi lamanya dan mulai menyalakan komputernya.
Sesaat setelah komputermya menyala, jarinya mulai bergerak lincah untuk mencetak file milik Radiance Group.
Saat Misha sedang mencetak file, Niko datang dan langsung berjalan ke arah mejanya.
Ia menatap Misha tanpa mengatakan apapun.
Selesai mencetak, Misha merapikannya dan memberikan satu untuk Niko, satu untuk Wei Wei dan yang lainnya untuk pihak Radiance Group.

"Kenapa kau memberikannya padaku, Misha?" Tanya Niko menatap Misha sambil mengerutkan kening.

Saat berbicara berdua dengan Misha, Niko selalu menggunakan bahasa indonesia. Itulah kenapa Wei Wei tak mengerti.

"Tentu saja untuk anda pelajari dan presentasikan di depan pihak Radiance Group pak." Ucap Misha cuek.

"Lima menit lagi mereka datang, kau berharap aku bisa menghafal isinya? Yang kau berikan padaku saja tidak setebal ini." Jawab Niko.

"Saya yakin anda tidak bodoh." Balas Misha lagi.

Nada suaranya benar-benar berubah. Dia bukan seperti Misha yang Niko kenal.

"Aku memang tidak bodoh, tapi aku bukan dewa!" Bentak Niko.

Misha menghela nafas. Perdebatan mereka ini seolah tidak ada habisnya.
Lift berdenting tanda pihak Radiance Group sudah datang. Mereka diarahkan ke ruangan meeting sebelumnya. Misha melirik melihat pria genit yang dulu mencium tangannya. Seketika hal itu membuatnya muak.

"Ayo ikut ke ruang meeting! Kau yang presentasi hari ini. Kalau perlu aku akan memberikan mu upah harian yang besar untuk hal itu." Ucapan Niko terdengar seolah sedang menghinanya.

Mishs beranjak dari kursinya berniat untuk pergi dari kantor itu membiarkan Niko dan yang lain kelimpungan sendiri.
Tapi melihat rekannya Wei Wei yang menatapnya dengan tatapan memohon membuat Misha tak tega. Misha tau kalau proyek ini berhasil hingga pihak Radiance Group puas, Niko akan memberikan bonus yang cukup besar kepada karyawannya yang lain. Bahkan lebih besar dari gaji bulanan mereka. Itulah mengapa Wei Wei terlihat sangat berharap.
Akhirnya Misha berjalan ke arah ruang meeting bersama Niko didepannya dan juga Wei Wei.
Baru di sadari Niko kalau ternyata Misha mengenakan rok pendek berwarna hitam dan kemeja putih ketat.
Hal itu membuat Niko mengumpat dalam hati.

Misha menjepit rambut panjangnya dan mulai berdiri untuk mempresentasikan proyek itu. Proyektor telah di nyalakan. Setelah kurang lebih 5 menit Misha mempresentasikan isi file itu. Satu orang pihak Radiance Group tak memfokuskan perhatiannya ke layar namun malah memperhatikan Misha. Hal itu membuat Niko semakin kesal. Pria mana yang bisa mengalihkan pandangan mereka dari tubuh molek Misha yang berlenggak lenggok didepan mereka.

 Pria mana yang bisa mengalihkan pandangan mereka dari tubuh molek Misha yang berlenggak lenggok didepan mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Arabella Back To Me, Please!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang