almost failed

933 162 57
                                    

⚠️mention of death & blood⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚠️mention of death & blood⚠️


⎯⎯   ୨ ୧ ⎯⎯


Pernikahan yang diselenggarakan sore hari untungnya berjalan dengan lancar, walau acaranya belum sepenuhnya selesai. Setidaknya mereka sudah mengucap janji suci pernikahan

Winaera tampak lebih cantik dengan gaun empire waist berwarna putih yang cocok dengan tubuh mungilnya serta mahkota mutiara yang melingkar dikepalanya, tampak serasi dengan surai abu miliknya

Sedangkan Jean terlihat tampan berkali-kali lipat dengan tail coat hitam pilihannya, surai pirangnya terangkat menampilkan jidat yang menambah kesan attractive dalam dirinya

"Dengar, kau harus hormati saya sebagai suami mulai hari ini. Jangan membantah!" bisik Jean sambil melirik para tamu undangan yang lumayan banyak. Entah siapa saja yang diundang

Wina tentu saja menolak. Jika Jean ingin dihormati, maka pemuda itu juga harus menghormati— ah setidaknya menghargai dirinya sebagai seorang istri

"Dengar baik-baik Jean, aku akan menghormatimu jika kau menghargaiku sebagai seorang istri. Mengerti?" balas Winaera sambil menatap iris suaminya yang kata orang-orang sangat mengintimidasi

Jean menyeringai "Saya sudah mencium dirimu tadi. Itu artinya saya sudah menghargaimu sebagai istri saya" pemuda tersebut mendekati dirinya dengan sang istri lalu merangkul pinggangnya yang ramping sambil sesekali tersenyum kepada para tamu yang menatap ke arah mereka

Tangan kokoh milik Jean  yang melingkar mesra dipinggang dilepas kasar oleh Wina "Tidak ada hubungannya!" pekik gadis itu

Sejak kapan ciuman menjadi tanda menghargai pasangan. Apa lagi yang memberi ciuman orang seperti Jeandra, mustahil

"Tentu saja ada. Saya mencium mu karna saya suka rasa bibir peach mu, itu artinya saya menghargaimu" jawab Jean membuat Wina semakin pusing. Ia tidak mengerti mengapa pemuda dihadapannya ini jika berbicara suka tidak nyambung dengan topik

Winaera akhirnya mendiamkan Jeandra agar menetralkan rasa pusingnya, ditambah kepalanya yang terasa berat karna mahkota turun temurun ini

"Bibir saya terasa kering" Jean bermonolog, Wina mendengar dengan sangat jelas

Gadis tersebut berinisiatif mengambil pelembab bibir yang ia simpan disela sofa tempat mereka duduk "Pakai ini" Wina memberikan pelembab bibir tersebut ke Jean

Jean hanya menatapnya saja "Tidak mempan. Hanya ini satu-satunya cara agar bibir saya tetap lembab dan seksi"

Dalam hitungan detik, Jeandra menyerobot bibir tipis berwarna peach yang menjadi candunya sejak pertama kali mereka berciuman

𝗝𝗲𝗮𝗻𝗮𝗲𝗿𝗮  || 𝗠𝗶𝗹𝗸𝘆𝗺𝗼𝗻𝗴 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang