Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
⎯⎯ ୨ ୧ ⎯⎯
Sepasang suami istri baru itu akhirnya tiba di rumah dengan tangan sang suami yang memegang dua kantong plastik berisi penuh buah-buahan
Karna kejadian yang menurut Winaera lucu tadi, ia dan Jean menjadi sedikit canggung, ditambah pemuda tersebut hari ini terus menerus membahas soal anak
Selesai meletakan dua kantong buah-buahan ditempatnya, Jean berjalan menuju ruang tamu, mengeluarkan benda pipih dari saku celananya. Tampaknya ia ingin menghubungi seseorang
Wina juga tidak peduli oleh apa yang dilakukan suaminya, gadis itu memilih untuk memakan salah satu buah segar yang baru saja dibeli tadi
"Saya harus pergi, jangan tunggu saya pulang. Mungkin agak lama, dan saya bawa kunci cadangan, jadi kau tidak perlu khawatir" dalam hati, Winaera ingin menjawab jika ia tidak khawatir, justru malah senang
"Ingin kemana?"
"Rumah Reyhan, kau juga tidak kenal dengannya jadi untuk apa memberitau mu"
Jawaban Jean diangguki paham oleh Wina, toh ia memang tidak kenal dengan Pemuda yang disebut Reyhan oleh suaminya tadi. Sebenarnya pertanyaan tadi hanya sebatas basa basi
Winaera mengantarkan Jean sampai halaman depan rumah, melihat pemuda gagah yang katanya idaman banyak perempuan itu tengah mengeluarkan motor besar, lantas Wina mengerutkan keningnya. Kenapa ia tidak pernah melihat motor itu sejak pindah kemarin?
Suara mesin motor menggema nyaring membuat gadis bersurai gelap sebahu tersebut menutup telinganya
Tidak sempat mengucap hati-hati, Jean sudah duluan melajukan motornya keluar halaman tanpa menutup pagar kembali. Kebiasaan yang sangat membuat seseorang kesal dan emosi
Wina berniat menutup kembali pintu pagar, ia melihat Elena dan putrinya tengah bermain-main kecil dihalaman rumah mereka. Ibu dan anak yang sangat menggemaskan dan saling menyayangi satu sama lain
Namun tampaknya keberadaan Winaera diketahui oleh Elena, buktinya wanita cantik itu memanggil namanya dengan lembut "Hai Win!" Elena melambaikan tangannya
Yang dipanggil membalas sapaan dengan senyuman kecil, lalu ikut melambaikan tangan, membalas menyapa tetangganya
Elena memanggil gadis itu "Sinii" ia memanggil
Mau tak mau, Wina menghampiri ibu dan anak tersebut "Bisakah aku minta tolong?"
"Aku ingin menjemur pakaian dan membuat makan siang sebelum suamiku pulang, jadi apa kau ingin bermain dengan putriku sebentar? Anna bukan anak yang rewel. Tenang saja" ucap Elena tanpa jeda
Winaera memikirkan dahulu baik-baik, karna ia tidak ada pengalaman dalam mengasuh anak kecil. Tetapi saat melihat wajah mungil nan polos Anna yang seolah menghipnotis. Ia malah mengangguk tanpa sadar