⎯⎯ ୨ ୧⎯⎯Berdamai dengan keadaan tidak semudah itu, terkadang saat memejamkan mata, barang untuk sedetik saja pikiran Winaera seperti dihantui oleh rasa bersalah yang amat terdalam
Tadi pagi gadis tersebut sudah bertemu dengan saudara dan sang ibunda, percakapan yang dipenuhi oleh air mata dan rasa penyesalan terus terucap dari bibir mungil si bungsu, Winaera
Bahkan Haekal yang biasanya selalu tertawa atau bahkan mengejek adiknya dalam keadaan apapun, kali ini terlihat serius. Melihat adik yang ia jaga mati-matian sejak kecil hingga kini tumbuh dewasa menangis, bahkan bersujud memohon maaf membuat hatinya sakit
Ribuan kali pemuda itu berusaha meyakinkan Winaera jika semua yang terjadi bukanlah salahnya, berkali-kali pula Haekal menceritakan jika ayah nya rela mengorbankan nyawanya demi dirinya sejak awal
Kondisi Haekal juga sudah lumayan membaik, lusa ia dan Theressa sudah diperbolehkan untuk rawat jalan. Sedangkan Dean, mungkin masih harus di rawat di rumah sakit, tetapi ada kemajuan
Membicarakan Dean, Winaera juga sempat mengunjungi kamar saudara sulungnya yang satu itu ditemani Jean. Saat pertama kalinya membuka pintu ruangan, Dean seolah sudah tau jika yang masuk adalah adiknya, jadi ia melemparkan senyuman kepada Winaera
Yang paling membuatnya sakit hati adalah mengapa Ares harus menyakiti orang-orang yang sangat berarti dalam hidupnya? jika memang pria itu tidak menyukai dirinya, seharusnya Winaera lah yang diincar sejak awal. Bukan malah menyentuh titik terlemahnya
Jika ditanya apakah ada rasa dendam terhadap pria bajingan itu, maka jawabannya adalah ya
⎯⎯ ୨ ୧⎯⎯
"Apa kau masih marah?" Jeandra mengajak istrinya mengelilingi taman agar Winaera tidak merasa bosan berada di kamar terus-menerus
Seperti biasa, bukannya menjawab, gadis tersebut malah mengacuhkan suaminya dengan berpura-pura tidak mendengar apapun. Tatapannya kosong memandang ayunan yang berada tepat didepan matanya
Jean menghela nafas, dan kembali mendorong kursi roda Wina, membawanya berpindah tempat sambil terus mengajak ngobrol sang istri walaupun tidak pernah dijawab
"Wahh, kita bertemu lagi" suara seorang gadis membuat Jean dan Wina menoleh secara bersamaan
Kalanie. Untuk sesaat Winaera tercengang melihat gadis yang katanya teman Jean dulu. Bagaimana tidak? gadis itu terlihat sangat cantik dengan hanya menggunakan dress floral berwarna ivory, membuat kulitnya yang putih seolah ikut bersinar
Kali ini Kalanie membawa buah tangan untuk Winaera. Lesung yang berada di kedua sisi pipinya terlihat kala gadis tersebut tersenyum seraya memberikan bingkisan berupa berbagai macam kue kering kepada Wina
"Kau tidak perlu repot-repot, lagi pula di ruangan Wina sudah banyak sekali jenis kue" Jean berucap
Ayolah, sejak kapan Jean jadi banyak bicara seperti ini. Apa karna Kalanie teman lamanya? mungkin saja
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗝𝗲𝗮𝗻𝗮𝗲𝗿𝗮 || 𝗠𝗶𝗹𝗸𝘆𝗺𝗼𝗻𝗴 [END]
Fanfic"Saya menikahimu hanya demi keturunan, tidak lebih" "Jangan harap bisa mendapatkan keturunan dariku"