⎯⎯ ୨ ୧ ⎯⎯
Keesokan pagi harinya, Winaera sudah terbangun karna suara kicauan burung yang singgah didepan jendela kamar mereka, jendela tersebut langsung menghadap ke area taman yang dipenuhi berbagai macam bunga
Gadis itu sengaja membuka tirai agar matahari masuk, tak lupa membuka jendela juga. Hal tersebut membuat Jean mengerutkan alisnya karna cahaya matahari yang menganggu tidurnya
Jean menarik selimut lebih tinggi sampai menutupi seluruh tubuhnya saking tak ingin diganggu tidurnya
Wina yang tengah menggosokkan handuk kecil ke surai panjangnya yang basah menatap sang suami, lalu menghampirinya, menarik paksa selimut tersebut
"Bangun, sudah jam berapa ini? bukankah 8 jam perjalanan menuju kota? segeralah mandi dan sarapan. Orang-orang menunggu kita"
Jean tetap melanjutkan tidurnya, malah semakin nyenyak sambil mengusap tubuh bagian depannya yang tidak ditutupi oleh sehelai benang sekalipun
"Jean" Winaera berkacak pinggang, tangannya yang tak sebanding dengan tangan Jean itu menepuk pelan pipi tirus sang suami "Bangun"
Jean menepis tangan Wina dari wajahnya dan berdecak "10 menit lagi" ia merengek seperti anak kecil. Sisi menggemaskan seorang pangeran Jeandra mulai terlihat
Hembusan nafas terdengar, berasal dari Wina "Baiklah, saat aku kembali kesini kau sudah harus bangun" Jean mengangguk, masih setia dengan matanya yang terpejam
Saat keluar kamar berniat ingin membantu Eirene dan bibi menyiapkan sarapan, Clarina sudah lebih dulu berada didepan pintu kamarnya
"Hai, selamat pagi. Apa aku mengganggu kalian? atau kalian masih ingin melanjutkan kegiatan panas yang semalam?" gadis cantik itu menyengir dihadapan Wina
Kegiatan panas? Winaera mengerutkan alisnya tak mengerti, mereka bahkan sehabis dari perpustakaan langsung tidur dan tanpa mengucap sepatah kata apapun
"Kami tidak melakukan apa-apa Rin"
"Ah begitu ya? ya sudah lah. Apa Jean belum bangun?" Clarina tampak mengintip isi kamar Jean, yang biasanya selalu berantakan, kini terlihat sangat rapi dan bersih
Winaera menggeleng
Clarina mendekat dan berbisik "Dia memang sedikit susah dibangunkan. Siram saja pakai air" keduanya terkekeh
"Lalu apa yang kau lakukan disini?" gadis dengan surai keunguan tersebut bertanya lagi
"Membantu ibu membuat sarapan. Apa lagi?" Wina menjawab. Baru ingin melangkah lebih jauh, bahunya sudah ditahan oleh Clarina "Tidak tidak"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗝𝗲𝗮𝗻𝗮𝗲𝗿𝗮 || 𝗠𝗶𝗹𝗸𝘆𝗺𝗼𝗻𝗴 [END]
Fanfiction"Saya menikahimu hanya demi keturunan, tidak lebih" "Jangan harap bisa mendapatkan keturunan dariku"