⎯⎯ ୨ ୧ ⎯⎯
Saat terbangun dari tidur panjangnya, Wina langsung disambut oleh bisingnya suara kendaraan dan langit senja kota. Sungguh indah
Jean yang melihat istrinya terbangun setelah 8 jam perjalanan akhirnya menyeletuk "Apa kau puas tidur? kita sudah sampai di Bandung, mungkin perlu setengah jam untuk tiba di rumah. Jika kau ingin tidur lagi tidak masalah"
8 Jam?! Winaera bahkan tidak sadar jika ia tertidur selama itu. Ia merasa tidak enak dengan Jean, mungkin sebagai gantinya, nanti akan ia layanani suaminya dengan baik walau hanya untuk hari ini. Sebagai penebus ketidak nyamanan hatinya
Bahkan lampu-lampu jalanan sudah mulai menyala, langit yang mulanya masih berwarna orange, kini mulai menggelap disertai matahari yang tenggelam. Gadis dengan wajah bantal tersebut menatap kebelakang
Ternyata masih ramai orang-orang berlalu Lalang, masih banyak juga orang yang berjualan dipinggir jalan
"Kenapa? itu namanya pasar malam. Ingin mampir?" Jean menawari hanya sebatas basa basi, namun ternyata istrinya menyetujui. Mau tak mau Pemuda itu mencari tempat parkir terdekat
Saat memarkirkan mobil, Jean kembali bersuara "Namanya pasar malam, karna belum malam jadi tidak terlalu ramai" Wina yang baru pertama kali mendatangi tempat ramai seperti ini hanya bisa menganggukan kepala
Mereka turun dari mobil. Jean langsung meregangkan tubuhnya yang terasa keram dan nyeri karna selama 8 jam hanya duduk dan menyetir mobil, matanya juga sedikit merah karna kelelahan, belum lagi perutnya yang bergemuruh meminta makanannya
Sebenarnya tadi Jean ingin membangunkan Wina, tapi melihat gadis itu tidur dengan sangat nyenyak, ia jadi tidak tega untuk membangunkannya dan memilih menahan lapar sampai sekarang
"Apa kau tau? saya menahan lapar karna dirimu" Jean menunjuk Wina yang sedang merapikan surainya yang sedikit berantakan dikaca mobil
Wina tau kali ini ia salah, makanya gadis tersebut hanya diam, lalu meminta maaf "Maafkan aku, kenapa kau tidak membangunkan ku juga?"
Jeandra yang memiliki gengsi tinggi tidak mungkin menjawab dengan jujur, jadi Pemuda itu juga ikut diam tanpa menjawab pertanyaan istrinya
"Sudahlah lupakan saja, sekarang ayo kita mencari makan" tubuh yang besarnya berkali-kali lipat dibanding tubuh Wina itu berjalan beberapa langkah didepan dengan langkahnya yang cukup besar membuat Winaera kesusahan menyamakan langkahnya dan langkah Jean
"Hei, apa kau bisa pelan sedikit Jean?"
"Kau yang terlalu lambat! bukankah kau putri seorang ksatria? lalu kenapa langkahmu begitu kecil?" ejek Jean
Wina tidak terima, kenapa jadi bawa-bawa bunda nya? otomatis gadis tersebut mempercepat langkahnya meninggalkan Jean yang kembali mengejeknya "Memangnya kau tau tempat ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗝𝗲𝗮𝗻𝗮𝗲𝗿𝗮 || 𝗠𝗶𝗹𝗸𝘆𝗺𝗼𝗻𝗴 [END]
Hayran Kurgu"Saya menikahimu hanya demi keturunan, tidak lebih" "Jangan harap bisa mendapatkan keturunan dariku"