⎯⎯ ୨ ୧⎯⎯
2 bulan kemudian
Dua bulan telah berlalu, jika ditanya bagaimana kehidupan Jeandra dan Winaera sekarang, maka jawabannya adalah ya seperti sebelum-sebelumnya saja
Tiada hari tanpa berdebat, bahkan hal terkecil pun mereka perdebatkan. Tapi setidaknya mereka sudah bisa saling terbuka satu sama lain
Seperti kali ini, Jean jujur mengatakan bahwa semalam ia pergi ke rumah Kalanie karna gadis itu meminta tolong memperbaiki pipa air yang bocor
Dan Winaera tidak masalah, ia percayakan semua kepada suaminya itu. Bukankah suatu hubungan yang sehat dan baik itu harus dilandasi rasa percaya antara satu sama lain?
"Sudah berapa kali ku bilang jika masuk ke dalam kamar itu tutup pintu lagi, apa susahnya?!" Wina menggerutu ditengah keasikannya membaca novel
Entahlah, akhir-akhir ini ia sangat suka membaca karya sastra prosa tersebut, bahkan dalam sehari ia bisa membaca sampai tamat satu novel yang baru saja dibeli
Jean yang baru pulang dari kediaman temannya hanya bisa mengangguk, tapi tak kunjung menutup pintu kamar seperti yang disuruh sang istri. Laki-laki itu malah membaringkan tubuhnya diatas kasur membuat Wina tersentak
"Arrgh! selalu saja.Tutup pintunya, Jean!" Winaera menutup kasar novel yang sedang dibacanya, ia berdiri, berjalan untuk menutup pintu
"Semudah itu?! apa susahnya untuk menutup pintu? dasar laki-laki" omelnya dengan kekesalan setengah mati hanya perkara pintu yang tidak ditutup
Jean menghadapkan tubuhnya menatap wajah kesal istrinya "Kenapa harus menutup pintu? kau ingin melakukan sesuatu? katakan saja jika kau ingin saya sentuh" ucap Jean membuat Winaera semakin kesal
Ia kembali menutup novelnya dan sudah mengangkat benda itu bersiap untuk memukul kepala Jean "Jangan sampai buku 438 halaman ini melayang ke kepala mu, pangeran Jean!"
Jeandra meringis membayangkan bagaimana jika buku tebal itu sungguh dilempar oleh sang istri ke kepalanya
"Kau tau sesuatu? saya ingin bicara serius kali ini, tolong tutup sebentar buku kematian yang sedang kau baca itu" lagi-lagi Jean membuat perkara
Winaera memang langsung menutup novelnya, namun setelah itu ia melipat kedua tangan di dada dan menatap Jean tak kalah tajam
"Kau tau?-"
"Tidak"
"Saya belum selesai bicara, dengarkan dulu, baru kau boleh menjawab. Paham?"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗝𝗲𝗮𝗻𝗮𝗲𝗿𝗮 || 𝗠𝗶𝗹𝗸𝘆𝗺𝗼𝗻𝗴 [END]
Fanfic"Saya menikahimu hanya demi keturunan, tidak lebih" "Jangan harap bisa mendapatkan keturunan dariku"