⎯⎯ ୨ ୧⎯⎯
Suara ketukan pintu yang terus menerus membuat Jean dan Wina yang tengah tertidur sangat nyenyak terganggu, mereka baru bisa tertidur pada pukul tiga dini hari, dan sekarang baru pukul 07.34 pagi
"Jean, Wina sayang. Ibu bawain makanan untuk sarapan kalian"
Begitu memdengar suara yang begitu dikenal oleh mereka, sontak keduanya terbangun lalu saling memandang
Winaera mendorong tubuh Jean agar menjauh dari kasur "Bajuku dimana!" ia menghaburkan selimut dan sprei demi mencari bajunya
"Tadi malam saya masukan ke tas laundry"
Mendengar jawaban Jean, Wina sontak melempar bantal ke wajah suaminya itu "Kau ingin aku tanpa baju membuka pintu dan bertemu dengan ibu? jangan gila, Jean"
Jeandra terkekeh pelan, ia membuka lemari dan mengambil piyama berwarna putih tulang milik istrinya "Pakai ini, saya tidak akan melihat" ucapnya saat memberikan piyama tersebut
Wina mencibir pelan "Tidak akan melihat, tapi sudah melihat semuanya" omelnya dengan pelan
Setelah memakai piyama, Winaera buru-buru membukakan pintu, takut ibu menunggu lama
"Ibu? selamat pagii, sama siapa kesini?" Wina melihat ke arah pintu utama, ternyata tidak ada siapa-siapa. Hanya ada ibu seorang diri
Eirene malah gagal fokus saat melihat leher menantu kesayangannya itu penuh dengan bercak merah keunguan, dan tatapan wanita itu mulai turun menatap paha mulus Wina yang memiliki bercak sama seperti di leher
Sebagai wanita dewasa dan berpengalaman, tentunya Eirene tau betul bekas apa itu. Ia tersenyum kecil, sedangkan Winaera sudah panik, lupa menutupi bercak sialan dari suaminya itu
"Sepertinya ibu datang di waktu yang tidak tepat ya?" Eirene bertanya
Winaera menggeleng menepis, walaupun memang tidurnya sempat terganggu, tapi ia malah senang mengetahui ibu mertuanya yang kesini di pagi hari hanya untuk memberikan sarapan
"Apa Jean kasar?" pertanyaan yang tiba-tiba meluncur begitu saja dari mulut ibu membuat Winaera salah tingkah, pipinya ikut memerah
Dan saat itu juga, Jeandra muncul dari belakang tubuh istrinya sambil tersenyum menyapa sang ibu "Pakai bajumu dulu, Jeandra. Tidak sopan" Eirene menyuruh anak sulungnya itu, pasalnya Jean dengan terang-terangan keluar kamar dengan setengah telanjang
Winaera ikut menoleh ke belakang dan menatap suaminya dengan tatapan galak seolah menyuruhnya untuk pakai baju
Eirene terkekeh, wanita itu benar-benar merasa semenjak tiga bulan terakhir hubungan antara putra dan menantunya itu semakin ada banyak perkembangan
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗝𝗲𝗮𝗻𝗮𝗲𝗿𝗮 || 𝗠𝗶𝗹𝗸𝘆𝗺𝗼𝗻𝗴 [END]
Fanfiction"Saya menikahimu hanya demi keturunan, tidak lebih" "Jangan harap bisa mendapatkan keturunan dariku"