⎯⎯ ୨ ୧⎯⎯
"Semua akan baik-baik saja, kau tidak perlu khawatir" Elena mengusap bahu Winaera dengan lembut, sesekali menepuk pelan kedua pipi gadis tersebutIsla yang telah selesai memasangkan infus baru serta memastikan bahwa Winaera tidak akan mimisan lagi jika ia menghindari pemicunya
Ucapan Jean masih terus terngiang-ngiang dikepalanya, apa benar jika dirinya ini hanya menyusahkan orang-orang disekitarnya akhir-akhir ini?
Entahlah, semenjak kejadian kepergian ayahnya, Winaera menjadi lebih sensitif akan hal kecil dan mudah tersinggung
Elena pun merasa harus segera pergi agar pasangan suami istri ini dapat menyelesaikan masalah mereka dengan kepala dingin, persetan dengan apa yang ingin ia bicarakan dengan Winaera, mana mungkin ia melanjutkan cerita tersebut dalam kondisi yang tidak tepat seperti ini
"Nah, sepertinya besok Haekal dan bunda mu sudah diperbolehkan pulang, kau akan menyusul juga lusa" ucap perawat Isla seraya merapikan kembali peralatan medis yang ia bawa
"Benarkah? bagaimana dengan Dean?"
Seketika mata indah Winaera berbinar mendengar pernyataan Isla
Isla tampak ragu, ia bingung merangkai kata agar bahasanya mudah dipahami oleh pasiennya yang satu ini. Ia tidak mau Winaera malah menjadi semakin khawatir
"Dean masih harus bertahan, ada beberapa tahapan lagi yang harus dilewatinya. Jika dibanding yang lain, luka di tubuh Dean lebih parah. Masih banyak yang harus kami pantau"
Dan benar saja, mendengar penjelasan dari Isla tentang sudara sulungnya tersebut langsung membuat Wina murung
"Apa separah itu?" ia kembali bertanya
Isla mengangguk pelan "Cedera saraf tulang belakang membuat Dean sering merasakan nyeri dan kesemutan, tapi kau tidak perlu khawatir. Untungnya semalam dia segera diberi pertolongan medis, Dean juga sudah menjalankan operasi pembedahan saraf berupa mengeluarkan benda asing dari tulang belakangnya"
Winaera bergidik merinding, tidak bisa ia bayangkan rasanya menjadi Dean. Semua ini akibat ulah bajingan itu
Jika suatu saat ia dipertemukan kembali dengan Ares, mungkin sudah ia balaskan semua dendam keluarganya kepada pria biadab itu
⎯⎯ ୨ ୧⎯⎯
Eirene beserta kedua anaknya yang lain melewati setiap lorong rumah sakit, namun langkah si bungsu sedikit melambat saat melihat sosok yang ia kenal jelas
Sontak gadis tersebut menahan tangan saudaranya yang lain "Itu, Jean? sedang apa dia menyendiri disana?" Clarina memicingkan mata seraya menarik tangan Naren agar mendekat
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗝𝗲𝗮𝗻𝗮𝗲𝗿𝗮 || 𝗠𝗶𝗹𝗸𝘆𝗺𝗼𝗻𝗴 [END]
Fanfic"Saya menikahimu hanya demi keturunan, tidak lebih" "Jangan harap bisa mendapatkan keturunan dariku"