confession

682 102 57
                                    

⎯⎯ ୨ ୧⎯⎯

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⎯⎯ ୨ ୧⎯⎯

Sejak kejadian perdebatan antar saudara tempo hari lalu membuat sikap Jeandra sedikit berubah. Pemuda itu lebih banyak diam, tapi tetap membantu istrinya melakukan berbagai kegiatan

Haekal dan Theressa sudah diperbolehkan pulang sejak kemarin, begitu pula dengan Winaera yang hari ini juga akan pulang

"Nak, kalau susah pakai tongkat mending duduk di kursi roda saja. Biar nanti ibu yang dorong" ucap Eirene kala melihat menantunya sangat bersusah payah memakai tongkat cane karna belum terbiasa

Winaera tentunya menggeleng, menolak halus tawaran tersebut. Ia enggan membuat repot orang-orang disekitarnya. Sudah cukup ia merasa merepotkan orang-orang selama masa pemulihan di rumah sakit kemarin

Sebelum benar-benar pulang ke rumah, Wina menyempatkan diri untuk berpamitan dengan Dean pagi hari ini

Hembusan angin bertiup segar menerpa wajah cantik Winaera membuat rambut sebahu legam miliknya ikut berterbangan mengikuti arah sang angin

Tentu saja hal itu tidak luput dari pandangan Jean yang selesai mengemasi barang bawaan ke dalam bagasi mobil. Pemuda itu langsung teringat ucapan Naren semalam, ah tidak bisa dibiarkan seperti ini terus menerus

Semakin kesini Jean semakin sadar dan tidak ingin membohongi dirinya sendiri, memang benar bahwa seharusnya ia sangat sangat bersyukur memiliki istri secantik Winaera, bukan hanya cantik, tetapi jika mengenal lebih dalam sosok perempuan itu akan membuat siapapun terpesona

Bagaimana tidak? Winaera memang terlihat cuek, dingin dan tegas, padahal aslinya ia adalah sosok yang sangat lembut dan selalu berhati-hati dalam menuturkan kata agar tidak menyinggung lawan bicaranya

Tidak heran kalau diluar sana pasti banyak para petinggi kerajaan, atau bahkan pangeran seperti Jean yang menyukai Winaera

Atau malah adiknya sendiri yang menjadi saingannya?

Jean menaiki motor ducati hitam miliknya sambil terus menatap kearah mobil yang di setiri oleh Naren, memastikan bahwa keluarganya sudah lengkap semua di dalam mobil

Selama itu pula Winaera enggan membuat kontak mata dengan suaminya, bukan karna ia takut, hanya saja ia merasa sudah cukup merepotkan laki-laki itu. Seperti kata Jean tempo lalu, ia banyak merepotkan orang

Dan Winaera cukup sadar diri akan hal itu, walau sebenarnya perkataan suaminya juga sempat membuatnya sakit hati

Jangan kira perempuan yang di didik dengan latar belakang orang-orang tangguh itu menjadikannya tumbuh sebagai gadis yang tidak peduli akan segala hal dan kondisi

Malah Winaera tumbuh menjadi sosok yang sangat perasa, walau terlihat tidak peduli akan omongan orang lain, aslinya gadis itu selalu memikirkan perkataan yang dilontarkan oleh orang lain atau bahkan keluarga nya sendiri tanpa memikirkan perasaannya

𝗝𝗲𝗮𝗻𝗮𝗲𝗿𝗮  || 𝗠𝗶𝗹𝗸𝘆𝗺𝗼𝗻𝗴 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang