⎯⎯ ୨ ୧⎯⎯
Sejak kejadian perdebatan antar saudara tempo hari lalu membuat sikap Jeandra sedikit berubah. Pemuda itu lebih banyak diam, tapi tetap membantu istrinya melakukan berbagai kegiatan
Haekal dan Theressa sudah diperbolehkan pulang sejak kemarin, begitu pula dengan Winaera yang hari ini juga akan pulang
"Nak, kalau susah pakai tongkat mending duduk di kursi roda saja. Biar nanti ibu yang dorong" ucap Eirene kala melihat menantunya sangat bersusah payah memakai tongkat cane karna belum terbiasa
Winaera tentunya menggeleng, menolak halus tawaran tersebut. Ia enggan membuat repot orang-orang disekitarnya. Sudah cukup ia merasa merepotkan orang-orang selama masa pemulihan di rumah sakit kemarin
Sebelum benar-benar pulang ke rumah, Wina menyempatkan diri untuk berpamitan dengan Dean pagi hari ini
Hembusan angin bertiup segar menerpa wajah cantik Winaera membuat rambut sebahu legam miliknya ikut berterbangan mengikuti arah sang angin
Tentu saja hal itu tidak luput dari pandangan Jean yang selesai mengemasi barang bawaan ke dalam bagasi mobil. Pemuda itu langsung teringat ucapan Naren semalam, ah tidak bisa dibiarkan seperti ini terus menerus
Semakin kesini Jean semakin sadar dan tidak ingin membohongi dirinya sendiri, memang benar bahwa seharusnya ia sangat sangat bersyukur memiliki istri secantik Winaera, bukan hanya cantik, tetapi jika mengenal lebih dalam sosok perempuan itu akan membuat siapapun terpesona
Bagaimana tidak? Winaera memang terlihat cuek, dingin dan tegas, padahal aslinya ia adalah sosok yang sangat lembut dan selalu berhati-hati dalam menuturkan kata agar tidak menyinggung lawan bicaranya
Tidak heran kalau diluar sana pasti banyak para petinggi kerajaan, atau bahkan pangeran seperti Jean yang menyukai Winaera
Atau malah adiknya sendiri yang menjadi saingannya?
Jean menaiki motor ducati hitam miliknya sambil terus menatap kearah mobil yang di setiri oleh Naren, memastikan bahwa keluarganya sudah lengkap semua di dalam mobil
Selama itu pula Winaera enggan membuat kontak mata dengan suaminya, bukan karna ia takut, hanya saja ia merasa sudah cukup merepotkan laki-laki itu. Seperti kata Jean tempo lalu, ia banyak merepotkan orang
Dan Winaera cukup sadar diri akan hal itu, walau sebenarnya perkataan suaminya juga sempat membuatnya sakit hati
Jangan kira perempuan yang di didik dengan latar belakang orang-orang tangguh itu menjadikannya tumbuh sebagai gadis yang tidak peduli akan segala hal dan kondisi
Malah Winaera tumbuh menjadi sosok yang sangat perasa, walau terlihat tidak peduli akan omongan orang lain, aslinya gadis itu selalu memikirkan perkataan yang dilontarkan oleh orang lain atau bahkan keluarga nya sendiri tanpa memikirkan perasaannya
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗝𝗲𝗮𝗻𝗮𝗲𝗿𝗮 || 𝗠𝗶𝗹𝗸𝘆𝗺𝗼𝗻𝗴 [END]
Fanfic"Saya menikahimu hanya demi keturunan, tidak lebih" "Jangan harap bisa mendapatkan keturunan dariku"