𝗝𝗲𝗮𝗻𝗮𝗲𝗿𝗮 || 𝗠𝗶𝗹𝗸𝘆𝗺𝗼𝗻𝗴 [END]

hei, little angel

⎯⎯ ୨ ୧⎯⎯

Setelah kejadian yang tidak Jean inginkan itu, ia sudah tidak pernah lagi menanggapi pesan ataupun permintaan dari Kalanie untuk mengajaknya keluar

Tidak. laki-laki itu tidak boleh melanggar kepercayaan istrinya

Saat kejadian dimana Kalanie menyatakan rasa cintanya kepada Jean, saat itu jugalah Jean tiba dirumah dan langsung bermanja ria dengan sang istri membuat Winaera sendiri bertanya-tanya

Dan yang paling melekat di benak Winaera adalah saat dimana Jean berkata dengan penuh harap "Percaya sama saya terus, ya?"

Memang benar kata orang-orang, masalahnya mulai mereda, tetapi seiring berjalannya waktu masalah lain malah muncul

Keanehan juga mulai terjadi. Mulai dari Elena dan Anna yang tidak pernah terlihat keberadaannya, Jean yang selalu bersikap manis serta perutnya yang terus merasa mual disetiap pagi membuat wanita itu pusing dan banyak pikiran

Nanti keanehan apa lagi yang terjadi?

Kali ini Winaera tengah membaca novel yang baru saja ia pinjam dari perpustakaan pribadi Naren di istana sambil sesekali melirik curiga Jean yang keluar dari kamar mandi hanya dengan handuk yang melilit dibagian pinggang saja

Curigaan wanita tersebut benar, Jean menghampiri istrinya dan merebahkan kepalanya di paha Wina sehingga membuat bajunya basah karna air bekas suaminya mandi

"Mau apa?" helaan nafas berat disertai tutupan buku tebal tersebut membuat Jean menyengir

Winaera sudah cukup sabar menghadapi kelakuan suaminya yang semakin kesini menurutnya semakin aneh

"Mau ciuman"

"Tidak mauu! kau bau"

Jean langsung duduk tegak, menatap Wina dengan tatapan sendu ingin dikasihani

"Saya baru selesai mandi, wangi kok. Wangi pria tampan dan gagah kata ibu" Jean dengan bangganya ikut mencium aroma tubuhnya

Winaera menggeleng pelan, menolak permintaan ciuman dari Jean. Aneh, padahal dulu Wina akui aroma tubuh Jean memang sangat candu, tapi akhir-akhir ini aroma tersebut malah membuatnya mual

Jeandra juga tidak bisa memaksakan kehendaknya, ia memilih bangkit dari duduknya disertai perasaan kecewa. Padahal ia sangat ingin mencium bibir istrinya yang sangat manis itu

Demikian pula dengan Wina, ia melanjutkan membaca bacaannya yang sempat ditinggal sebentar tanpa merasa bersalah karna menolak keinginan Jean