the settlement

952 144 30
                                    

⎯⎯   ୨ ୧ ⎯⎯

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⎯⎯ ୨ ୧ ⎯⎯

"Selamat pagi adik" Haekal menyapa Winaera dengan senyum yang merekah diwajahnya, tak lupa sambil melambaikan tangan

Wina yang disapa hanya menatap sekilas saudaranya dan tersenyum kecil "Selamat pagi juga Haekal" sesekali membalas sapaan Haekal tidak ada salahnya bukan? lagi pula ini akan menjadi hari terakhirnya tinggal disini

Sehabis resepsi semalam, kedua keluarga inti Winaera dan Jeandra memutuskan untuk tinggal sehari di istana Eirene, alasannya yang pertama jelas karna keesokan harinya alias pagi ini, mereka akan berpamitan dengan sepasang suami istri baru tersebut, dan yang kedua adalah karna tentunya istana lebih besar dan luas dibanding rumah biasa

"Apa kau masih memikirkan kejadian kemarin" Haekal bertanya

Wina yang ingin menyuapkan sepotong buah apel kedalam mulutnya, lantas ia urungkan "Aku memang sudah melupakannya, tapi karna ucapan kau barusan, aku jadi kembali mengingat kejadian itu"

Bisma menegur pelan putranya "Berhenti bicara dan habiskan makanan mu nak, tidak sopan makan sambil bicara" Clarina yang menyaksikan hanya bisa terkekeh membuat Haekal malu setengah mati. Hilang sudah harga dirinya

Eirene yang berada dihadapan Wina terus memperhatikan gadis tersebut dengan binar di matanya "Pilihan putraku memang tidak salah"

"Lebih tepatnya pilihan putri ibu, Clarina" Jean ingat betul hari dimana Clarina berteriak memanggil Eirene seperti orang kesetanan dan menuduhnya naksir dengan putri bungsu Bisma, Theressa. Padahal ia hanya menatap gadis itu karna tidak pernah bertemu diacara-acara sebelumnya

Jika saja Clarina bukan adiknya, mungkin sudah ia masukan gadis itu ke penjara bawah tanah seumur hidup

⎯⎯ ୨ ୧ ⎯⎯

7 buah koper besar telah dimasukan kedalam bagasi dan jok paling belakang mobil saking banyaknya bawaan Wina dan Jean, dari pada mereka membeli barang baru di kota, lebih baik membawa barang yang sudah ada sebelumnya. Tak apa bawaan banyak, yang penting tidak menghabiskan duit untuk memberi keperluan yang sudah ada

Bahkan Clarina memberikan seperangkat panci dan wajan sebagai hadiah pernikahan saudaranya itu

"Ibu, saya dan Wina pamit, jaga diri baik-baik jangan sampai sakit. Rumah saya selalu terbuka untuk kalian" Jean menyalimi punggung tangan ibu nya, diikuti oleh Wina

Bukannya lebih memperhatikan putranya, Eirene malah fokus memberi saran ini itu kepada menantunya seputar rumah tangga "Ah, satu lagi. Misalnya kalian sedang bertengkar, jangan pernah menghindar dari masalah, hadapi dengan kepala dingin"

"Dengar Jeandra?"

Ayolah, Jean bahkan hanya berdiam diri pun tetap ikut terseret namanya

Selanjutnya, Win berpamitan dengan kedua orang tuanya. Gadis tersebut memeluk tubuh ayahnya, menenggelamkan kepalanya diceruk leher Bisma "Ayah" panggil si bungsu dengan suaranya yang kecil

𝗝𝗲𝗮𝗻𝗮𝗲𝗿𝗮  || 𝗠𝗶𝗹𝗸𝘆𝗺𝗼𝗻𝗴 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang