⎯⎯ ୨ ୧ ⎯⎯
"tidakkah menurutmu mereka sangat keren?" mereka yang dimaksud Winaera adalah para murid yang berada di akademi tadi
Jujur saya Winaera sendiri pun sangat kagum melihat keterampilan mereka dalam berpedang, benda tersebut seolah-olah sudah seperti sahabat mereka
Jeandra yang tengah menyetir menuju rumah orang tua sang istri hanya mengangguk menyetujui pujian terang-terangan Wina
Styx academy sendiri merupakan sekolah akademi terbaik setelah akademi militer angkatan darat dan laut kerajaan
Kedua insan tersebut terlalu asik mengobrol membicarakan hal random sampai sampai tak sadar jika mobil mewah tersebut kini telah terparkir didepan rumah Theressa dan Bisma
Winaera sengaja tidak memberi tau siapa-siapa jika dirinya ingin pulang, agar menjadi kejutan katanya
Seperti biasa, rumah itu terlihat sangat sepi bak tak berpenghuni
Begitu Winaera membuka pintu, ternyata sama saja. Aneh, biasanya setiap hari bunda nya selalu membersihkan rumah
Tapi sekarang, bahkan pajangan yang berada di ruang tamu telah berdebu. Padahal belum ada sebulan setelah ia pindah ke kota
"Bun? Yah?" semua anggota keluarganya Wina panggil satu persatu. Tetap tidak ada jawaban
Jean yang berinisiatif membuka ruangan satu persatu. Melihat apa yang dilakukan oleh suaminya, Wina ikut melakukan hal yang sama. Namun tetap tidak ada siapa-siapa di rumah ini
Jean sampai menghubungi Naren, mungkin saja mertua dan kedua iparnya itu sedang berkunjung kesana. Tapi Naren pun menjawab hal yang sebelumnya sudah ia duga. Tidak ada
Winaera melupakan satu ruangan. Rasanya tidak mungkin jika keluarganya berada disana, secara ruangan tersebut sangat kecil, dimasuki satu orang saja sudah terasa sangat panas dan pengap
Gadis itu memutar gagang pintu kayu yang terletak dibawah tangga
"Biasanya tidak pernah dikunci" Wina bergumam. Karna rumah sangat senyap, jadi gumaman itu masih bisa terdengar jelas oleh Jean
Melihat Wina kesusahan membuka pintu, Jean otomatis membantu dengan mendobrak pintu kayu yang sudah sedikit lusuh tersebut. Harusnya tidak susah
Jean sudah mendobrak pintu sekuat tenaga, sampai bisep nya tercetak jelas dari balik baju yang ia pakai
Wina menatap sang suami memohon, sedangkan Jean sudah sangat tersiksa merasa nyeri pada lengan atasnya
"Pintu ini sudah tua, tapi kenapa susah sekali untuk didobrak? seharusnya sekali dobrakan saja pintu sialan ini sudah terbuka" ucap pemuda dengan keringat mengalir dari pelipisnya
Tidak sampai satu menit, Jean kembali berdiri dan mendobrak pintu tersebut sekali lagi
Winaera membulatkan mata terkejut melihat bunda dan kedua saudaranya berada di ruangan sempit itu dengan keadaan tangan terikat dibelakang dan tidak sadarkan diri
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗝𝗲𝗮𝗻𝗮𝗲𝗿𝗮 || 𝗠𝗶𝗹𝗸𝘆𝗺𝗼𝗻𝗴 [END]
Fanfic"Saya menikahimu hanya demi keturunan, tidak lebih" "Jangan harap bisa mendapatkan keturunan dariku"