their first meet

1.3K 186 65
                                    

⎯⎯ ୨ ୧ ⎯⎯

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⎯⎯ ୨ ୧ ⎯⎯

Kicauan merdu burung saling bersahutan diiringi terbitnya matahari dan embun pagi. Sungguh menyegarkan

Seorang gadis melesatkan anak panahnya dari kejauhan kurang lebih 70 meter hingga mengenai titik hitam papan target. Sempurna

"Sekarang, coba ganti target" ucap Dean. Matanya menatap sekeliling hutan, mencari apa sekiranya yang bisa dijadikan target memanah selanjutnya "Menggunakan makhluk hidup"

Dari pinggir sungai yang keruh, Dean memanggil adiknya "Banyak ikan"

Gadis dengan surai abu panjang itu mengerutkan keningnya tidak paham "Lalu?"

Seringai muncul dari wajah putra sulung Khielnan tersebut "Menangkap ikan pakai panah tidak terlalu buruk"

Wajah tenang sang gadis langsung berubah menjadi wajah terkejut mendengar ide aneh saudaranya "Apa kau gila?!"

"Hei, bicara yang sopan!" tegur Dean yang tidak terima dikatai gila oleh sang adik

Wina terkikik geli "Baiklah baiklah. Ayo kita coba" kaki jenjangnya melangkah maju mendekati Dean "Sungainya keruh, tapi masih bisa terlihat"

Gadis itu kembali memasang vambrace dan finger tab guna melindungi lengan serta jarinya dari tamparan tali busur. Keselamatan tetap yang utama

Setelah menarik tali busur, mata dominannya melirik kesana kemari mencari ikan yang terlihat dan langsung membidiknya

"Aku mendapatkannya" Winaera merilekskan jari-jarinya yang mulai terasa keram dan memutar bahu kebelakang

Tangannya maju mengambil ikan yang sudah tertusuk oleh panahnya

Dean tersenyum bangga, lalu melihat jam tangan yang melingkar kokoh ditangan kirinya "Pulang" Wina hanya mengangguk patuh. Ia sudahi latihan memanah pagi ini, bahu dan lengannya terasa cukup nyeri

⎯⎯ ୨ ୧ ⎯⎯

"Kenapa tidak kita renovasi istana ini saja bu? agar terlihat lebih modern dan nyaman" celetuk seorang pemuda yang tengah bermain golf bersama adiknya. Kembaran Jean, Naren lebih suka menghabiskan waktunya di perpustakaan

Walaupun kembar, tetapi kepribadian mereka sangat berbeda. Sederhananya jika dilihat dari wajah, Naren murah senyum dan ramah kepada siapapun sedangkan Jean? kebalikan dari yang disebutkan sebelumnya

"Jadi menurutmu istana ini tidak cukup nyaman?" Clarina ikut berbicara

"Bukan begitu. Tidak kah kau lihat bangunan ini? Tembok berlumut, retak, benteng di arah timur sana juga sudah ingin roboh" Jean menunjuk tembok yang ia maksud

𝗝𝗲𝗮𝗻𝗮𝗲𝗿𝗮  || 𝗠𝗶𝗹𝗸𝘆𝗺𝗼𝗻𝗴 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang