⎯⎯ ୨ ୧⎯⎯
Malamnya, Clarina dan Jeandra mengajak Winaera ke perpustakaan yang berjarak tidak jauh dari istana
Mereka ingin menunjukkan album foto masa kecil milik Jean dan Naren yang baru akan dilihat oleh wanita tersebut setelah sekian lama
Album dengan sampul coklat tua nan terlihat sangat kuno khas buku-buku terdahulu itu diambil oleh Clarina hingga debunya berterbangan di udara membuat mereka mengibaskan tangan didepan hidung guna mencegah debu itu masuk
"Mana Naren?" tanya Wina spontan yang dibalas tatapan tajam oleh Jean, suaminya
Mengerti akan tatapan tersebut, Wina kembali mencari alasan "Maksudku, apa dia tidak ikut? kapan lagi bisa melihat foto-foto masa kecil Jean" lanjut Winaera
Jean menggeleng "Tidak perlu, mungkin jika dia kembali membuka foto lama, itu akan membuatnya merasa berkecil hati. Kasihan Naren"
Clarina dan Winaera secara bersamaan mengerutkan kening, tak mengerti maksud dari ucapan pria satu-satunya yang ikut duduk diantara mereka berdua
Jeandra mulai membuka halaman pertama album tersebut diiringi senyuman kecil "Naren akan merasa berkecil hati saat melihat ini, karna saya sudah tampan sejak dahulu. Lihat" pria tersebut menunjuk satu foto di halaman pertama. Foto dimana Jean kecil baru pertama kali menunggangi seekor kuda, tubuhnya bahkan sudah sangat gagah sejak dahulu
Album yang semulanya berada ditangan Jean, kini beralih ke tangan Wina. Wanita tersebut kembali membuka satu persatu halaman dan berhenti disalah satu foto yang menarik perhatiannya
Foto keluarga dengan anggota keluarga lengkap. Bahkan untuk pertama kalinya Winaera melihat wajah pria yang menjadi sosok ayah dalam hidup suaminya
Persis sekali dengan Jean, sedangkan Naren lebih mirip dengan ibu nya
Mahkota yang terlihat sedikit miring dikepala Jean kecil berhasil membuat tawa Wina pecah. Wajah suami nya saat masih kecil dahulu benar-benar polos
Sangat berbeda dengan yang sekarang
"Wow, bulu mata Naren memang sudah sangat lentik sejak dulu ternyata, ya?" pujinya tanpa sadar membuat Clarina melirik saudaranya
Jeandra menarik wajah sang istri agar menghadapnya membuat Winaera berdecak
"Kau lihat ini! bahkan hidung mancung saya juga tetap sama dari dulu, kenapa yang dipuji hanya Naren?!" protes Jean tak terima jika istrinya memuji laki-laki lain secara terang-terangan dihadapannya
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗝𝗲𝗮𝗻𝗮𝗲𝗿𝗮 || 𝗠𝗶𝗹𝗸𝘆𝗺𝗼𝗻𝗴 [END]
Фанфик"Saya menikahimu hanya demi keturunan, tidak lebih" "Jangan harap bisa mendapatkan keturunan dariku"