🕛
Tidak ada lagi hal yang paling menyebalkan di dunia selain tatapan penuh selidik milik Seo Haechan bagi Jaemin.
Dua kelereng cokelat gelap yang berpijar seperti lentera di perahu milik Charon itu seolah-olah melemparkan pedang pertanyaan-pertanyaan yang sangat tajam.
Si Pemuda Seo itu selalu melakukannya setiap kali ia melihat raut wajah para sahabatnya.
Kali ini, Jaemin lah yang menjadi sasarannya.
Saat ini, kelas Jaemin seharusnya memasuki pelajaran PE, tetapi karena hujan yang tidak mau berhenti sejak subuh tadi, akhirnya mereka terkurung bersama mendung di dalam kelas.
"Kau ingin menangis," tuduh Haechan tanpa basa-basi.
Banyak enggan di benak Jaemin untuk menjelaskan, tetapi perasaan batin yang tersiksa tidak akan selesai sebelum ia membeberkan segalanya.
"Ini, bahuku sudah siap," ujar Haechan sambil menepuk-nepuk bahunya.
Jaemin menghela nafas panjang seraya menggeleng. "Untuk apa aku menangis?"
"Yah, karena pacarmu direbut oleh orang lain."
"Yujin tidak merebut Yuta Sunbae."
"Belum," koreksi Haechan. "Sebentar lagi."
"Haaa... apa yang harus aku katakan agar kau percaya?"
Haechan mendengus sebal. "Kalau kau benar-benar menyukainya, kau harus menegaskan kalau Yuta Sunbae adalah milikmu. Buatlah teritori imajiner di sekelilingnya agar orang-orang tahu kalau dia sudah ada yang punya."
"Kau berbicara seperti konselor rumah tangga."
"Ini bukti kalau aku sedang menjagamu dari hal buruk."
"Oke, sekarang kau berbicara seperti orang tuaku. Itu sedikit mengerikan."
Helaan nafas gusar berhembus dari bibir si Pemuda Seo. Ia pun memilih untuk menyudahi sesi konselingnya dan fokus pada tamagotchi-nya.
Dengan berhentinya kicauan penuh pertanyaan, tuduhan, dan desakan dari Haechan, Jaemin pun akhirnya bisa menikmati romantisnya titik-titik air yang jatuh dari langit lewat kaca jendela kelas.
Sesekali ia menghela nafas lelah karena terlalu banyak hal yang membebani pikirannya saat ini.
Pagi tadi, Jisung mengatakan kepadanya untuk lebih tangkas dalam hal hubungannya dengan Yuta. Jisung juga mengatakan kalau hari ini adalah hari di mana dia harus lebih gesit mencuri waktu yang dirampas oleh seseorang.
Seseorang yang bernama Choi Yujin. Gadis musim semi yang akhir-akhir ini menjadi kekhawatiran yang cukup mengerikan bagi Jisung.
Meski Jaemin sudah berpikir berulang kali, tetapi dia tetap tidak menemukan alasan dari kenapa Jisung sangat mengkhawatirkan hubungan Yujin dan Yuta. Dia sempat bertanya pada si Pemuda Februari itu, namun hanya tatapan sendu yang diterimanya sebagai jawaban.
Jaemin mengakui kalau dia memiliki soft spot tersendiri untuk Jisung, terutama saat ia menatapnya seperti sedang menatap sesuatu yang sangat berharga.
"Masa depan, ya..." gumam Jaemin lirih. "Yah, baiklah. Untuk masa depan."
🕛
KAMU SEDANG MEMBACA
18 || SUNGJAEM
Hayran Kurgu【ONGOING】 【BAHASA】 ❝ʏᴏᴜʀ ғᴜᴛᴜʀᴇ ɴᴇᴇᴅᴤ ʏᴏᴜ, ʏᴏᴜʀ ᴘᴀᴤᴛ ᴅᴏᴇᴤɴ'ᴛ❞ ╔═════▣ ⚠️️ ▣═════╗ 🇨🇦🇺🇹🇮🇴🇳🇸 ╚═════▣ ⚠️️ ▣═════╝ ⚠️ ᴛʜɪs ɪs ɴᴏᴛ ʏᴏᴜʀ ᴏʀᴅɪɴᴀʀʏ ʟᴏᴠᴇ sᴛᴏʀʏ. 🔞 ɴᴏ ᴋɪᴅs ᴜɴᴅᴇʀ 18 ᴏʀ ᴡɪᴛʜᴏᴜᴛ ᴘᴀʀᴇɴᴛs' ᴀᴅᴠɪsɪᴏ...