Chapter 4

68 6 12
                                    

Aku mematung seorang diri saat Jungkook kembali pergi meninggalkanku bahkan saat aku belum selesai bicara.

" Ah dingin sekali nada bicaranya padahal kan aku bukannya sengaja membaca pesan di ponselnya."

Tiba-tiba aku jadi kesal sendiri kenapa tadi aku tidak membela diri di depan Jungkook? Aku kan tidak bersalah tapi mengapa dapat perlakuan dingin seperti tadi?

Kring.. Kring..

Kali ini suara ponselku yang berbunyi. Ku ambil ponselku di dalam saku dan bergegas melihat layar.

" Sehun?" Ucapku saat membaca nama yang tertera di layar. Ku tekan tombol berwarna hijau di ponsel untuk mengangkat panggilan dari Sehun.

" Eung Sehunie?" Ucapku membuka pembicaraan.

" Lunaaaa? Na sim sim hae ( * aku bosan). Boleh aku main ke rumahmu?" Tanya Sehun yang kembali membuatku bingung.

" Hah? Rumahku?"

" Iya. Kenapa? Kedengarannya kamu terkejut. Apa aku tidak boleh main ke rumahmu?" Tanya Sehun yang mengerti bahwa aku terkejut mendengar dia ingin main ke sini.

" Ahhh.... Itu.. Bukan.. Bukan tidak boleh...." Jawabku menggantung.

" Terus?" Tanyanya seperti menunggu jawaban dariku.

" Terus? Yaaa... Masalahnya....."

Aku bingung apakah aku harus jujur saja pada Sehun yah? Tapi sepertinya waktunya kurang tepat.

" Masalahnya?"

Sehun kembali mengulangi perkataanku menjadi sebuah pertanyaan.

" Mmmmmasalahnya aku juga bosan dirumah. Bagaimana jika aku saja yang berkunjung ke rumahmu, eum?" Tanyaku yang akhirnya memutuskan untuk tidak memberi tahu Sehun.

" Mmmm... Ya sudah aku tunggu kalau gitu. " Ucap Sehun.

" Oke. 15 menit paling lama aku sampai di sana. Eh lebih deh aku mau mandi dulu."

" Yah lama dong."

" Bentar kok."

" Oke deh. Perlukah ku sambut dengan karpet merah?" Tanyanya bercanda di ujung telepon sana.

" Hahaha. Bolehlah kalau ada."

Setelah menanggapi candaan Sehun, akhirnya aku mengakhiri sambungan teleponku dengannya. Aku bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan setelahnya bersiap untuk pergi ke tempat Sehun.

***

Ting...Tong...

Aku menekan bel rumah Sehun. Tak berapa lama pintu rumahnya terbuka.

 Tak berapa lama pintu rumahnya terbuka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Hai Luna?" Sapa Sehun manis sekali.

Aku sekejap terpesona dengan ketampanannya. Tak lama aku bisa mengendalikan diriku kemudian menarik senyum lebar menjawab sapaannya.

JODOH PILIHAN PAPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang