Di dalam bilik kerja aku termenung sendiri memikirkan sikap Jungkook yang berubah dingin padaku setelah panggilan dari Sewon tadi. Jujur saja aku masih belum bisa menerima kenyataan ini. Kupikir perlakuan manis Jungkook selama ini memang murni karena dia ingin menyelamatkan pernikahan kami tapi nyatanya Jungkook diam-diam masih menemui Sewon. Dan aku tidak tahu hubungan seperti apa di antara mereka berdua sekarang?
Jika dipikir-pikir lagi kenapa juga aku marah? Aku juga tidak menyukai Jungkook. Aku kan sukanya pada Sehun. Tapi... Aku berhak marah kan? Bukankah aku istri Jungkook? Tapi kenapa aku bahkan tidak bisa melarang suamiku sendiri untuk tidak berhubungan dengan kekasih atau mantan kekasihnya itu? Sementara dia melarangku dekat dengan Sehun. Terlihat tidak adil kan?
" Luna?"
Seseorang menepuk bahuku. Aku tersadar dari lamunan dan aku langsung melihat kerumunan orang di sekitarku. Aku menoleh ke samping dan Sehun sudah berdiri di sebelah bilik kerjaku.
" Sehun?" Panggilku terkejut melihatnya.
Ku edarkan pandangan sekali lagi. Memang benar hampir seluruh karyawan di kantor berkumpul di ruangan humas. Mereka cukup berisik entah membicarakan apa. Dan aku juga tidak tahu sejak kapan kerumunan ini ada.
" Kamu cari apa?" Tanya Sehun yang aneh melihatku celingak celinguk.
" Mereka semua kenapa kumpul di sini?" Tanyaku polos.
Sehun malah tersenyum melihat responku. Dia mendekatkan wajahnya ke telingaku dan semua orang bersorak riuh.
" Mereka semua mengikutiku. Aku harus bagaimana?" Bisiknya tepat di telingaku.
Aku merasa risih dengan perlakuan Sehun karena hal ini membuat rekan-rekanku bereaksi keras. Aku pasti akan segera menjadi bahan gunjingan di kantor. Eh tapi tunggu pertanyaannya adalah kenapa Sehun bisa ada di sini?
" Maaf semuanya bolehkah saya memiliki waktu pribadi dengan Luna? Kami akan membicarakan mengenai pekerjaan."
Sehun berteriak pada semua orang yang berkerumun di dalam ruangan humas.
" Ah ne."
Mereka satu persatu bubar dengan perasaan kecewa.
" Joesonghamnida (*saya mohon maaf)." Ucap Sehun sambil membungkuk pada semua orang.
Setelah kerumunan bubar tinggalah aku, Sehun dan beberapa orang yang bersebelahan bilik denganku dan saat ini yang baru datang hanya Ji Eun seonbae. Yang lainnya ada yang memang belum datang dan ada juga yang ditugaskan keluar kantor.
" Tidak ada kah tempat yang lebih privasi Luna?" Bisiknya padaku.
Aku langsung mengambil ponsel dan mengetikkan sesuatu.
* Ada di atap gedung ini. Mau?
Aku menunjukkan tulisan di ponselku padanya. Dia menganggukkan kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
JODOH PILIHAN PAPA
FanfictionNamaku Aluna Lee, aku seorang gadis berdarah campuran Indo Korea yang baru beberapa tahun ini pindah dan menetap di Korea Selatan setelah sebelumnya aku tinggal di negara asal mamaku yaitu Indonesia. Dua bulan ini aku sedang dekat dengan salah satu...