Chapter 31 ( End )

171 7 9
                                    

Entah sudah berapa lama aku tertidur di sofa ruang tamu karena menunggu Jungkook pulang. Sejak Namjoon oppa dan Merry pergi siang tadi, pikiranku kembali berkelana hingga akhirnya tanpa sadar aku tertidur.

Tidurku terganggu saat tiba-tiba tanganku di genggam oleh seseorang. Samar-samar kudengar suara orang memanggil namaku.

" Luna? Sayang?"

Perlahan aku membuka mata dan mendapati Jungkook berada di hadapanku.

Saat aku baru saja menyadari keberadaan suamiku, tiba-tiba aku dikejutkan oleh beramai orang yang berada di belakang Jungkook sambil menyanyikan lagu selamat ulang tahun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat aku baru saja menyadari keberadaan suamiku, tiba-tiba aku dikejutkan oleh beramai orang yang berada di belakang Jungkook sambil menyanyikan lagu selamat ulang tahun.

" Saengil chukhahamnida.. Saengil chukhahamnida... Saranghaneun uri Luna.. Saengil chukhahamnida ( menyanyikan lagu selamat ulang tahun versi korea)"

Ada semua member bangtan, Merry, eomma, appa dan satu orang yang tiba-tiba saja muncul dari tengah-tengah mereka dengan membawa kue ulang tahun di tangannya dan itu membuatku sangat terkejut. Ya dia adalah papa. Papa yang sejak beberapa hari lalu benar-benar susah kutemui. Papa yang selalu menolak dan menghindari bertemu denganku. Papa yang membuatku frustasi beberapa hari ini sekarang sedang berdiri di hadapan mataku.

" Papa?" Panggilku pelan dengan buliran bening yang tiba-tiba saja sudah menggenangi pelupuk mata. Aku tak kuasa untuk membendungnya. Air mata itu jatuh setetes demi setetes.

" Buatlah permintaan dan tiuplah dulu lilinnya." Ucap papa dengan tersenyum.

Aku berdiri di bantu Jungkook kemudian berjalan mendekati mereka. Aku menyatukan kedua tangan sembari memejamkan mata, berdoa dan menyebutkan permintaan sebelum akhirnya kutiup lilin ulang tahunku. Setelahnya aku tak memindahkan pandanganku sedikitpun dari papa.

Merry mengambil alih kue yang di pegang papa. Aku langsung menghambur memeluk papa.

" Papa jahat banget, kenapa selalu ngehindar dari Luna dan bikin Luna frustasi? Terus tiba-tiba papa ada di sini dan ngerayain ulang tahun yang bahkan Luna sendiri engga inget saking kepikiran sama sikap papa yang ngehindarin Luna." Ucapku dalam bahasa Indonesia.

" Iya papa minta maaf sayang. Sebenarnya hari sesudah papa datang ke sini, Merry datang menemui papa dan membuat papa jadi memikirkan lagi sikap papa yang keterlaluan. Dan akhirnya papa cari tahu sendiri kebenarannya dan ya akhirnya papa sadar kalau semua itu hanya kebohongan dari wanita bernama Sewon."

" Jadi papa engga akan minta aku bercerai dengan Jungkook kan?" Ucapku masih di dalam pelukan papa.

" Tentu saja engga dong. Papa lega karena Jungkook bukan orang yang seperti itu. Dia orang yang sangat mencintai kamu setelah papa. Papa yakin. Dan papa juga udah minta maaf sama suamimu. Ini semua pun ide Merry dan suamimu biar papa bikin kamu galau dulu katanya. Jadi kalau mau salahin ya salahin mereka berdua aja, dalang di balik ini semua. Papa cuma ngikutin kemauan mereka. Hehe." Ucap papa.

JODOH PILIHAN PAPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang