Chapter 22

60 5 5
                                    

Aku dan Jungkook sudah ada di dalam kamar yang di pesan oleh Jungkook. Aku beralasan pada rekan tim bahwa aku akan menginap bersama saudara yang baru saja menghubungiku. Syukurlah mereka tidak banyak bertanya.

Aku baru saja keluar dari membersihkan diri di kamar mandi. Meski tidak melakukan apapun, melakukan perjalanan ternyata membuat tubuhku terasa kotor.

Aku melihat Jungkook tengah berbaring menelungkup di ranjang sembari menatapku.

" Kenapa kamu menatapku seperti itu Jung?" Tanyaku yang heran dengan tatapannya yang aneh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Kenapa kamu menatapku seperti itu Jung?" Tanyaku yang heran dengan tatapannya yang aneh. Biasanya dia selalu tersenyum padaku tapi sejak dia ngambek karena cemburu wajahnya selalu datar dan terlihat sewot.

" Tidak." Jawabnya singkat.

" Kamu masih ngambek?" Tanyaku menghampirinya di ranjang kemudian duduk di sebelahnya. Dia langsung menarik pahaku dan menyandarkan kepalanya di sana.

" Aku merindukanmu Luna." Ucapnya sambil menenggelamkan wajahnya mendekati perutku. Aku mengusap kepalanya lembut.

" Hei, kamu tahu tidak bagaimana kamu memperlakukanku di hari-hari pertama pernikahan kita?" Tanyaku mencoba mencairkan suasana.

" Kamu itu dingin dan ketus tahu." Sambungku.

" Iya tapi saat ini entah kenapa aku begitu mencintaimu sampai-sampai aku jadi posesif padamu. Maafin aku ya sayang." ucapnya tanpa memindahkan posisinya di pangkuanku.

" Aku suka kamu cemburu Jungkook karena itu tandanya kamu benar mencintaiku tapi aku harap kamu bisa lebih percaya padaku ke depannya. Aku memang belum sepenuhnya mencintaimu tapi aku sedang berusaha untuk itu dan aku bukan tipe orang yang akan melakukan sesuatu yang membuat orang lain kecewa." Ucapku.

Jungkook menengadahkan kepalanya menatapku dan aku menunduk tersenyum padanya.

" Maafin aku sayang." Ucapnya.

Aku menganggukkan kepala memaafkannya.

" Ya sudah lebih baik kita tidur saja ya? Kamu juga kan besok akan melakukan perjalanan dan di sambung latihan ekstra." Ajakku padanya.

Akhirnya kami memposisikan diri untuk tidur. Tak lama terdengar dengkuran halus dari Jungkook. Aku menoleh padanya kemudian tersenyum.

" Dasar bayi, belum lama ngambek sekarang tidur pulas." Ejekku yang tak mungkin di respon oleh Jungkook.

Ting.

Terdengar sebuah pesan masuk di ponsel. Aku yang semula ingin memejamkan mata akhirnya mengurungkan niat sejenak kemudian membaca pesan masuk di ponsel.

* Kamu sudah pergi ke kamar?

Terlihat pesan dari Sehun masuk ke ponselku. Biasanya selama aku bersama Jungkook, Sehun tidak pernah menghubungiku tapi mungkin ini murni karena Sehun tidak tahu kalau Jungkook saat ini sedang bersamaku.

JODOH PILIHAN PAPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang