Chapter 23

65 5 6
                                    

Jungkook POV

Semalam sekitar pukul dua belas aku langsung pergi dari hotel menuju Seoul. Setelah Luna tertidur, aku langsung mengecek ponselku. Setengah mati aku menahan gugup saat tahu Luna mengangkat panggilan dari nomor tidak di kenal. Pasalnya aku tahu bahwa nomor itu pasti adalah nomor Sewon. Meski aku tidak pernah meresponnya tapi tetap saja aku gugup jika ketahuan oleh Luna bahwa Sewon masih menghubungiku. Aku takut dia salah paham lagi. Dan juga meskipun aku bisa saja memblokir nomor Sewon tapi ternyata saat akan melakukannya, aku teringat dengan bayi yang ada di kandungan Sewon. Entah apa yang akan terjadi dengan bayi itu jika Sewon benar-benar nekat untuk menggugurkan bayi itu karena dia bilang dia tidak sanggup menjaganya sendirian tanpa dukunganku. Karena menurutnya akulah orang yang membuatnya kuat menjalani hari-hari yang penuh dengan gunjingan karena dia hamil di luar nikah.

Satu pesan dari Sewon yang mengirim foto tangan dengan selang infus yang terpasang disitu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu pesan dari Sewon yang mengirim foto tangan dengan selang infus yang terpasang disitu. Melihat latarnya, sepertinya dia ada di rumah sakit. Aku jadi teringat perkataan Sehun yang bilang bahwa Sewon sedang dalam keadaan yang tidak baik.

Jujur saja saat ini aku cemas setelah melihat foto itu. Aku segera membalas pesannya tanpa berpikir lagi padahal sebelum-sebelumnya aku berhasil menahan diri untuk tidak merespon Sewon.

* Kamu kenapa?

* Ah syukurlah akhirnya kamu membalasku Jungkook. Aku tidak sengaja terjatuh.

* Bagaimana bayimu?

* Dokter belum mengatakan apapun. Semoga masih bisa di selamatkan.

Aku semakin tidak karuan membaca pesannya ini.

* Lalu bagaimana keadaanmu?

* Aku? Ya seperti ini. Ada beberapa luka.

Aku tidak tahan untuk tidak bertanya dimana Sewon berada. Aku benar-benar mengkhawatirkannya sekarang. Lebih tepatnya mengkhawatirkan bayi yang tidak bersalah itu.

* Kamu dimana? Aku akan ke sana.

Aku kembali melihat wajah Luna yang tengah tertidur lelap.

" Maafkan aku sayang tapi ini juga membuatku tidak tenang. Aku akan menemui Sewon sebentar, hanya ingin melihat keadaan bayinya saja. Tolong maafkan aku." Ucapku pelan sekali karena tidak ingin membangunkan Luna.

Kutulis memo yang berisikan bahwa aku kembali lebih cepat karena ada Bang PD nim yang akan datang ke dorm. Aku terpaksa berbobong karena tidak mungkin ku katakan yang sebenarnya. Toh aku hanya ingin melihat keadaan bayi itu saja. Lagipula kenyataannya Bang PD nim memang akan ke dorm pagi ini.

JODOH PILIHAN PAPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang